Liputan6.com, Jakarta - Dua tahun lalu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meluncurkan aplikasi Safe Travel yang berbasis multi-platform. Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, pada puncak acara The Safe Travel Festival yang digelar di Jakarta Sabtu 14 April 2018 yang meresmikannya.
Aplikasi ini, dijelaskan Menlu Retno Marsudi, merupakan sarana pertolongan jika WNI di terkena masalah di luar negeri.
Advertisement
"Intinya adalah perlindungan WNI. Safe Travel dibuat karena negara ingin hadir untuk melindungi semua WNI. Sekarang negara hadir dalam genggaman," ujar Menlu Retno dalam sambutan peluncurannya kala itu.
"Kita terus berinovasi dalam rangka perlindungan WNI. Safe Travel adalah inovasi terbaru. Ini adalah inovasi perlindungan WNI zaman now," imbuh Menlu Retno.
Aplikasi Safe Travel Kemlu sendiri pertama diluncurkan dalam versi android (beta) pada Januari 2017, dilatarbelakangi oleh kejadian gempa bumi di Nepal. Aplikasi Safe Travel Kemlu diharapkan dapat meningkatkan perlindungan bagi para WNI yang berada di luar negeri.
Tidak hanya dalam kondisi darurat, aplikasi ini dirancang dengan konsep aman dan menyenangkan, berisikan informasi praktis yang diperlukan WNI.
"Pelindungan bagi para travelers WNI perlu dilakukan terpadu antara Pemerintah dan masyarakat. Membekali diri dengan pengetahuan yang cukup mengenai negara tujuan merupakan salah satu upaya pelindungan diri yang efektif," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Joedha Nugraha dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, yang dimuat Kamis (6/2/2020).
Kini, aplikasi tersebut juga digunakan para WNI untuk mendeteksi wilayah yang jadi sorotan terkait penyebaran Virus Corona baru.
"Informasi tersebut dapat diperoleh dengan mudah secara daring melalui aplikasi Safe Travel, yang juga menyediakan berbagai fitur untuk membuat perjalanan menjad mudah, nyaman dan aman," jelas Joedha.
"Silahkan unduh Safe Travel untuk perjalanan anda yang lebih nyaman dan aman," imbuhnya.
Fitur Penting
Dalam aplikasi yang dapat diunduh gratis ini, WNI akan mendapatkan informasi lengkap mengenai berbagai negara di dunia; informasi kontak Perwakilan RI; hukum dan tata aturan yang berlaku di masing-masing negara, mata uang setempat, tempat ibadah, lokasi wisata, maupun informasi kuliner.
Fitur penting lain yakni tombol darurat (panic button).
"Dalam keadaan darurat, WNI yang berada di luar negeri dapat menggunakan fitur tombol darurat untuk mengirim foto, merekam video, menghubungi Perwakilan RI terdekat dan mengirim lokasi kejadian. “Ini akan membuat WNI lebih aman,” ungkap Menlu Retno.
Masyarakat sepertinya merespons baik inovasi Kemlu ini. "Aplikasi yang sangat berguna, terlebih kalau kita ke negara yang jarang dikunjungi orang," tulis Wisnu Broto, dalam kolom review yang diunggah pada Maret lalu.
Sementara pengunduh Safe Travel lain, Marisa Febriana Wardani, mengatakan aplikasi ini bagus untuk merencanakan perjalanan dan mendapatkan bantuan perlindungan WNI di luar negeri
"Selain untuk meningkatkan keamanan WNI selama di luar negeri, diharapkan para WNI juga dapat menikmati keseruan fitur-fitur di aplikasi inj. Dengan Safe Travel, kehadiran negara dapat dirasakan dalam genggaman,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI tahun 2018, Lalu Muhammad Iqbal.
Iqbal menjelaskan, untuk tombol darurat, pengguna dapat terhubung langsung dengan hotline Kemlu atau Perwakilan RI serta dapat pula mengirimkan koordinat lokasi foto atau video lokasi di mana WNI tengah berada.
Sebelumnya, Safe Travel hanya tersedia pada platform Android. Namun kini, Safe Travel dapat digunakan juga pada platform iOS, website, maupun media sosial.
Advertisement