Jawa Timur Harus Siap Menjawab Tantangan Global

Pola pikir yang harus dibangun bukan lagi soal tentang program kerja berkelanjutan atau bahkan dihentikan dari tahun sebelumnya, akan tetapi lebih kepada kesiapan Jatim dalam menghadapi tantangan global.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 07:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berpesan kepada para pemangku kebijakan di wilayahnya untuk mengubah pola pikir terkait proses perencanaan pembangunan tahun depan.

"Ini menjelang penyelenggaraan Musrenbang RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) 2021 maka sangat penting perubahan pola pikir bagi para pemangku kebijakan sehingga tak linier lagi," ujarnya

Hal itu disampaikan Wagub Emil dalam diskusi bertema Breakthrough Ideas, Innovation and Action for better East Java by Nawa Bhakti Satya bersama Prof Rhenald Kasali di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 6 Feburari 2020, dilansir dari Antara.

Menurut dia, pola pikir yang dibangun bukan lagi soal tentang program kerja berkelanjutan atau bahkan dihentikan dari tahun sebelumnya, akan tetapi lebih kepada kesiapan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan global sesuai dengan posisi dan kondisi Jatim pada saat itu.

“Pokoknya 2021, tantangan globalnya apa, Jawa Timur posisinya di mana, kita harus seperti apa. Nah, itu mindset atau pola pikirnya," ucapnya. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Libatkan Banyak Pihak

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memberi pemaparan dalam dialog Jelajah Kebangsaan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2). Dialog bertema 'Mengikuti Semangat Arek Surabaya dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Mantan Bupati Trenggalek itu meminta agar Bappeda Pemprov Jatim, bappeda kabupaten/kota dan perwakilan OJK serta Bank Jatim yang nantinya berperan penting dalam perencanaan pembangunan Jatim ke depan.

Sementara itu, pakar manajemen Prof Rhenald Kasali menyampaikan, Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki kekuatan domestik.

Sehingga perlu terus dipacu untuk terus berkembang dan melakukan inovasi-inovasi di masa depan demi peningkatan ekonomi di masyarakat.

"Jadi harus menciptakan hal baru. Kemudian, partisipasi masyarakat dalam ekonomi perlu dilibatkan karena sekarang crowd itu terhubung dengan mobilisasi dan orkestrasi," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya