Novel Baswedan Sebut Proses Pemeriksaan Turut Andil Membuat Mata Kirinya Buta

Novel tidak mau mengambil risiko kehilangan penglihatan sepenuhnya, karena itu dia meminta tidak diikutsertakan dalam reka adegan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Feb 2020, 09:06 WIB
Penyidik senior KPK Novel Baswedan keluar dari rumahnya usai rekontruksi penyiraman air keras terhadap dirinya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/2/2020). Karena alasan kesehatan, Novel Baswedan tidak mengikuti proses rekonstruksi meski berada di rumah (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memilih untuk tidak mengikuti jalannya gelar rekonstruksi penyerangannya. Dia berkaca dengan pengalaman sebelumnya saat menjalani pemeriksaan.

"Jadi ketika saya tidak mengikuti ketentuan bahwa saya tidak boleh banyak aktivitas di mata kiri, dan akhirnya di proses-proses pemeriksaan sebelumnya oleh penyidik yang sampai malam waktu itu, akibatnya mata kiri saya sekarang permanen tidak bisa lihat lagi," tutur Novel di kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat (7/2/2020) pagi.

Oleh sebab itu, kini dia akan mengikuti penuh perawatan untuk mata kanannya yang turut terpengaruh saat mata kirinya mengalami kebutaan.

"Tentunya itu ketika rekonstruksi mau dilakukan, saya melihat tadi malam lokasi jalan dimatikan lampu jalan, sehingga saya meyakini bahwa akan menggunakan lampu penerangan portable, padahal mata kanan saya sensitif sekali dengan cahaya," jelas dia.

Novel tidak mau mengambil risiko kehilangan penglihatan sepenuhnya. Oleh sebab itu, dia meminta agar tidak diikutsertakan dalam reka adegan yang berlangsung sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi.

"Anda tahu sekarang saya ini pakai topi ini karena menjaga daripada iritasi dari cahaya. Ketika mata kiri saya sudah permanen tidak bisa lihat lagi, tentu saya harus hati-hati sekali dengan mata kanan saya. Pilihannya itu, maka dilakukan dengan kegiatan rekonstruksi tadi saya sampaikan ke penyidik bahwa saya tidak bisa mengikuti. Saya pikir hanya alasan kesehatan saja," Novel menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hadirkan 2 Tersangka

Sebelumnya, polisi menggelar rekonstruksi penyerangan terhadap Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat dinihari. Tersangka pun dihadirkan dalam rekonstruksi itu.

Wadirkrimum Polda Metro Jaya Dedy Murti yang turut hadir dalam rekonstruksi tersebut membenarkan bahwa penyidik membawa serta kedua tersangka ke lokasi.

"Tersangka datang, kan rekonstruksi," tutur Dedy di lokasi, Jumat (7/2/2020).

Hanya saja, Dedy tidak mengonfirmasi kehadiran Novel Baswedan dalam rekonstruksi tersebut. Dia meminta awak media mundur dari lokasi rekonstruksi lantaran perimeter untuk kegiatan tersebut diperluas.

Pantauan Liputan6.com, rombongan penyidik dari Polda Metro Jaya tiba sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka langsung melakukan sterilisasi lokasi rekonstruksi.

Dimulai dari kediaman Novel Baswedan, seluruh pihak yang tidak berkepentingan diminta untuk meninggalkan area. Rekonstruksi pun digelar tertutup.

Selain pihak kepolisian, beberapa pihak yang mengaku dari KPK pun berada di lokasi. Awak media beberapa difoto kartu identitasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya