Efek Virus Corona, Harga Bawang Putih Meroket hingga Rp 60 Ribu per Kg

Pedagang menduga adanya virus Corona menyebabkan pasokan menipis karena impor dari China terhambat sehingga membuat harga bawang putih naik.

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Feb 2020, 10:30 WIB
Aktivitas pedagang cabai dan bawang putih di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Komoditas bawang putih mengalami kenaikan harga berangsur-angsur beberapa hari belakangan dari harga awal yang hanya Rp 30 ribu per kg.

Pedagang sayuran di Pasar Kelapa Gading, Cici, mengeluhkan harga bawang putih yang telah mencapai Rp 60 ribu per kg hari ini.

"Saya jualnya Rp 60 ribu per kg. Habis dari sananya juga sudah Rp 50 ribu-an lebih," ujar Cici kepada Liputan6.com, Jumat (07/02/2020).

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan naiknya harga bawang putih ini, namun pedagang menduga adanya virus Corona menyebabkan pasokan menipis karena impor dari China terhambat.

"Kayaknya karena Corona itu, deh, saya juga nggak begitu paham, soalnya kata yang jual ke saya ini impor dari China. Sudah satu mingguan ini lah naik berangsur-angsur, dari Rp 30 ribu, Rp 40 ribu, Rp 45 ribu, Rp 55 ribu," ujar Cici.

Pedagang lainnya, Gugus, mengungkapkan hal yang senada. Dirinya menjual bawang putih seharga Rp 55 ribu per kg, itupun dengan keuntungan yang tipis.

"Iya tetap lah di jual segitu meskipun dapatnya sedikit. Habis mau gimana, naiknya drastis," ungkap Gugus kepada Liputan6.com.

Sementara, harga komoditas lain seperti bawang merah, tomat dan lainnya mengalami peningkatan meskipun tak signifikan.

Harga bawang merah naik dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg, tomat stagnan di angka Rp 13 ribu per kg, cabe merah keriting fluktuatif di angka Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu per kg.

Kemudian, cabe merah besar Rp 85 ribu per kg, cabe rawit merah Rp 85 ribu per kg dan cabe rawit hijau Rp 45 ribu per kg.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Impor dari China Disetop, Harga Bawang Putih Meroket

Pedagang menunggu pembeli di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah telah melakukan penghentian impor beberapa barang tentu dari China. Hal ini terkait wabah Coronavirus yang tengah menjangkiti China. Walhasil, hal ini turut  mempengaruhi naiknya harga bahan pangan. Salah satunya bawang putih.

Warsih, pedagang bawang putih, mengaku harga bawang putih naik sejak maraknya pemberitaan wabah Coronavirus.

"Bawang naik, mungkin kemarin ramai masalah penyakit Corona," ujarnya di Pasar Gondangdia, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Dia memperkirakan lonjakan harga bawang putih mencapai sekitar dua kali lipat lebih.

"Sekarang bisa sampai Rp 60 ribu lebih, kalau sebelumnya cuma Rp 25 ribu-Rp 30 ribu saja," terang Warsih. 

Diakui Warsih, kini bawang putih sepi pembeli akibat dari lonjakan harga yang tinggi.

Warsih berharap pemerintah bisa mengatasi hal ini agar masyarakat bisa membeli bawang putih dengan harga yang terjangkau.


Pedagang Lain

Aktivitas pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)

Nasib yang sama juga dialami Pur, seorang penjual bawang putih yang lokasinya tak jauh dengan Warsih. Ia mengeluhkan tingginya kenaikan harga bawang putih.

"Sekarang yang paling kelihatan pedagang bawang putih, sampai seratus persen lebih," paparnya.

Ditemui di tempat yang sama, Lastri, seorang ibu rumah tangga yang sering berbelanja di pasar tersebut, mengeluh karena bawang putih melonjak tinggi.

Padahal menurut dia, komoditas itu kerap dibutuhkan oleh ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur yang pokok.

"Iya nih Mas, mahal banget. Dari bulan Januari-lah, apalagi bawang ini kan bumbu wajib," keluh dia.

Kini Lastri memilih untuk mengurangi jumlah pembelian bawang putih akibat dari kenaikan harga yang tinggi.

"Sekarang mesti diirit-irit. Biasanya beli bawang seminggu setengah kilo, sekarang seperempat kilo karena mahal," katanya.

Lastri juga berharap pemerintah bisa mengendalikan harga komoditas tersebut.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya