Manisnya Pagi dengan Sekotak Cokelat pada Hari Valentine

Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari. Biasanya, pada momen ini, seseorang memberikan cokelat kepada orang yang disayangi.

oleh Liputan Enam diperbarui 14 Feb 2020, 06:00 WIB
Cokelat jadi kado Valentine (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Valentine jatuh pada tanggal 14 Februari. Valentine, selalu menjadi perayaan spesial bagi sejumlah pasangan yang memadu kasih. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan perayaan ini, salah satunya adalah cokelat.

Cokelat menjadi salah satu hadiah penting yang dapat Anda berikan untuk sang kekasih atau orang-orang tercinta. Jelang momen ini, beragam produsen cokelat mengkreasikan idenya agar cemilan ini menjadi simbol kasih sayang.

Sejak penampilan Jean Harlow pada tahun 1933 di Film Dinner at Eight kini cokelat mendapatkan pandangan sebagai cemilan yang eksklusif. Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui makna cokelat yang dijadikan sebagai simbol hari kasih sayang, berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber.

Mengutip Fimela.com, dokumentasi paling awal mengenai cokelat pertama muncul di situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras pada 1100-1400 SM (Sebelum Masehi). Dari penemuan ini, banyak yang menduga bahwa biji kakao tidak hanya digunakan sebagai minuman tetapi juga sebagai gula alami untuk minuman beralkohol dan obat.

Pada tahun 450 - 500 SM, Suku Maya telah mengenal teknik mengolah biji kakao agar mendapatkan rasa yang lebih bersahabat di lidah. Biji kakao diolah dengan cara dipanggang hingga difermentasi agar mendapatkan rasa yang lebih bersahabat.

Diungkapkan oleh Profesor Sejarah Makanan dari Warwick University Rebecca Earle bahwa sejarah cokelat sebagai lambang cinta dimulai pada era Ratu Victoria pada abad ke-19. Saat itu, diyakinkan bahwa adanya hubungan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli cokelat dengan tingkat kecintaan konsumen.

Dijadikan lambang cinta semakin jelas terjadi pada tahun 1861, ketika perusahaan bernama Cadbury sudah berhasil membuat cokelat dengan kemasan berbentuk hati dengan hiasan kelopak mawar. Inovasi tersebut tentu menjadikan cokelat banyak diminati sebagai lambang kasih dan cinta.


Cokelat Lokal yang Mengglobal

Chocodot. (Foto: Liputan6.com/Jayadi Supriyadin)

Tidak hanya merek asing, Kabupaten Garut juga memiliki cokelat yang berisi dodol Garut atau dikenal dengan chocodot yang kini banyak diminati wisatawan. Anda bisa mendapatkan oleh-oleh ini di bilangan Tarogong Garut.

Kehadiran Chocodot di Garut pertama kali diluncurkan pada tahun 2007. Pemilik perusahaan Kiki Gumelar, menanggapi bahwa masyarakat sangat antusias dengan kehadiran cokelat ini karena rasa yang berbeda dengan cokelat biasanya juga kemasannya yang menarik.

Chocodot juga mengeluarkan produk baru yakni cokelat bajigur dengan tema kemasan Italia. Selain itu, Bagehel, roti bagelen makanan khas Garut yang dikeringkan dicelup cokelat dengan kemasan ala Belanda, dan Truffle dodol khas Garut yang dilumuri cokelat dengan kemasan Paris.

Bagi kalian yang ingin mendapatkan cokelat lokal sensasi internasional, bisa langsung berkunjung di setiap galeri Chocodot di Kabupaten Garut atau toko oleh-oleh khas Garut.

(Nadiyah Fitriyah / PNJ)

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya