Imbas Virus Corona, Rp 11 Triliun Dana Investor Pergi dari Indonesia

Kekhawatiran terhadap virus corona menyebabkan capital outflow mencapai Rp 11 triliun

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 20:15 WIB
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan wabah virus corona memberikan dampak pada pasar keuangan, termasuk salah satunya Indonesia. 

Disampaikannya, hingga awal Januari hingga saat ini sudah ada aliran dana keluar Indonesia (capital outflow) mencapai Rp 11 triliun. Meski demikian masih ada aliran dana masuk meski hanya Rp 400 miliar.

"Memang kita melihat ada outflow yang terjadi dengan week to date," kata Dody di Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Akibat hal itu juga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat tertekan meski dalam beberapa hari terakhir rupiah kembali menguat.

"Rupiah juga tertekan, tapi sampai dengan Jumat, rupiah kembali membaik," tegas Dody.

Untuk itu, Bank Indonesia bersama pemerintah melalui instrumen yang sama berusaha menjaga stabilitas rupiah. Dari sisi pasar keuangan dia berharap stabilitas ini tetap terjaga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dampak ke Sektor Rill

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Dody melanjutkan ini terjadi karena China merupakan produsen utama dari barang-barang perantara (intermedery) maupun barang input produsen di banyak negara. Maka dari itu perlu dilakukan studi Khusus dampak corona terhadap sektor rill.

"Mudah-mudahan asumsinya outbreak-nya akan singkat sehingga tidak berdampak besar ke eksportir," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya