Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDIP Effendy Simbolon mengatakan, pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin sangat mengutamakan stabilitas politik. Sebab itu, dalam kurun waktu 100 hari pemerintahan, stabilitas politik terbilang baik.
"Kita lihat susunan kabinetnya bukan tidak dream team juga. Ya lagi-lagi ada political appointee, ada contractor appointee, ada orang-orang yang nggak ada urusannya tapi posisinya di situ. Banyaklah. Yang kita ingin kejar ke satu titik tapi dipasang awaknya yang menurut saya yang bukan posisinya," kata Effendy di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020).
Advertisement
Menurut Effendi, ini menjadi contoh bahwa Jokowi membangun stabilitas politik lewat silaturahmi dan merangkul lawan politiknya. Padahal jika mau, Jokowi bisa mengabaikan itu lantaran mengantongi legalitas sebagai presiden terpilih sebesar 50 persen atau sekitar 80 juta suara masyarakat.
"Pemerintah sekarang ini nantinya akan sangat baik. Karena ditopang oleh terciptanya stabilitas politik. Yang saya puji dari pemerintahan Jokowi ini adalah terciptanya stabilitas politik. Ini penting," jelas dia.
Dengan langkah tersebut, lanjutnya, menjadi tugas setiap lapisan masyarakat untuk terus mengawal susunan dari kabinet pemerintahan Jokowi agar dapat terus menyejahterakan masyarakat ke depannya.
"Kita kalau mau contohnya, hampir semuanya begitu. Dokter jadi ahli mesin, ahli mesin jadi dokter bedah, banyak begitu. Jadi ini membuat sebenarnya kenapa Pak Jokowi masih mengambil resiko bahwa di the last lap nya dia, dengan heritage atau warisan yang nantinya kepada pemimpin berikutnya, dia masih tetap mentolerir ini. Poin kita dalam rangka memberikan koreksi untuk perbaikan siapa, perbaikan kitalah. Bukan hanya perbaikan kabinet Jokowi kok," pungkas Effendi.
Sumber: Merdeka.com
Reporter: Ronald Chaniago