Liputan6.com, Jakarta - Dunia pariwisata di dunia sedang terkena imbas dari virus corona di Wuhan, China. Dunia penerbangan yang menghentikan sementara kunjungan ke Wuhan dan sekitarnya.
Sejumlah negara pun membuat kebijakan melarang sementara kedatangan wisatawan dari China, tak terkecuali pemerintah Indonesia. Kondisi itu pula membuat kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia menurun, termasuk tingkat hunian hotel di Tanjungpinang.
Baca Juga
Advertisement
"Pengaruhnya cukup lumayan, karena sebelum ada kebijakan tersebut sudah cukup menurun. Sejak isu corona muncul apalagi, karena banyak berita maupun video beredar di social media," ujar Mida Chen selaku Assistant Public Relation Manager Aston Tanjungpinang saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 7 Februari 2020.
Namun, penurunan kunjungan wisatawan tersebut tak hanya dari China, tapi juga dari negara-negara lain. Saat ini, pihaknya hanya bisa menunggu perkembangan kondisi virus corona di China.
"Kita hanya bisa menunggu keaadaan membaik saja dari isu corona, dan pemerintah sudah memperbolehkan tamu China masuk lagi ke Indonesia dan China sudah memperbolehkan warganya untuk traveling lagi," harap Mida.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Signifikan
Secara terpisah, Director of Marketing Communication Melia Bali, Dewi Karmawan mengatakan kebijakan pemerintah menutup akses bagi turis China ke Indonesia merupakan tindakan preventif untuk warga Indonesia yang bertujuan untuk kebaikan bersama.
"Pastinya kebijakan ini berdampak pada hunian hotel, tetapi besar kecilnya tergantung dari market share hotel tersebut. Sebagai contoh hotel yang mayoritas tamunya berasal dari negara China, akan mengalami lebih banyak pembatalan reservasi dibandingkan hotel yang tamunya lebih beragam negara asalnya," ujar Dewi.
Kebijakan pemerintah tersebut, kata Dewi, tak terlalu signifikan karena ada market-market lain di hotelnya. Melia Bali punya market yang cukup merata.
"Di Melia Bali pembagian marketnya cukup merata dan beragam, maka dari itu tidak terlalu significant dampak yang kami rasakan karena ada market-marketr lain yang menjadi mayoritas di hotel kami," imbuh Dewi.
Dewi menegaskan, saat ini tak terlalu banyak tamu dari Tiongkok yang datang dan menginap di Melia Bali. Meski begitu, pihaknya tetap menghormati tamu yang menginap sesuai dengan masa tinggal.
Pandangan senada diungkapkan Sales Executive Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Lili Julianda. Menurut Lili, kebijakan pemerintah yang menutup akses turis China ke Indonesia akibat virus corona, tak berdampak signifikan.
"Kalau di hotelku, market China-nya jarang. Jadi tidak terlalu pengaruh sih," ujar Lili. "Tentunya kami turut prihatin karena berdampak di tingkat hunian bagi hotel lain. Kami lebih banyak tamu dari local segment," imbuh Lili.
Advertisement