Liputan6.com, Los Angeles - Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengungkap fakta baru soal kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant di daerah berbaru sebelah barat Los Angeles, 26 Januari lalu.
Kobe Bryant dan putrinya yang berusia 13 tahun, Gianna, termasuk dalam sembilan orang yang tewas dalam kecelakaan helikopter tersebut. NTSB dalam penemuan terbarunya tidak mendapat bukti soal kerusakan mesin helikopter nahas tersebut.
Advertisement
"Semua komponen penting helikopter berada di antara puing-puing. Pemeriksaan mesin utama dan ekor dilakukan. Bagian mesin tidak menunjukkan bukti yang bisa menyebabkan bencana," bunyi laporan tersebut.
"Pisau komproser mesin nomor 2 memperlihatkan rotasi yang konsisten dengan rotasi tenaga saat terjadinya kecelakaan," tambah laporan NTSB.
Saat ini, penyidik NTSB masih mencari penyebab lain. Mereka menyebut salah satu kabut bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan.
"Penyelidik kami sudah mengembangkan sejumlah bukti besar tentang kecelakaan tragis yang menyebabkan Kobe Bryant meninggal dunia," kata Ketua NTSB, Robert Sumwalt.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Laporan 11 Halaman
Laporan setebal 11 halaman itu tidak menunjukkan masalah mesin dan puing-puing bagian mesin dari heli Sikorsky S-76B yang diselidiki dengan cermat.
Anggota direksi NTSB Jennifer Homendy mengungkapkan dua hari setelah tragedi bahwa fokus penyelidikan terarah kepada awan, kabut, dan jarak pandang di sekitar situs kecelakaan.
NTSB juga mengutip keterangan seorang saksi yang bersepeda gunung di puncak pukit yang menyebutkan heli itu muncul dari balik bukit dan berputar ke kiri sebelum jatuh beberapa detik kemudian tak jauh dari dia.
Advertisement
Awan Tebal
Seorang penelpon 911 lain menggambarkan bisa mendengar helikopter, tetapi tidak melihatnya. "Melintas di kepalaku. Berawan tebal. Lalu aku mendengar bunyi letupan dan segera berhenti," ujar sang penelpon.
Helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant berjenis Sikorsky S-76B. Helikopter tersebut diterbangkan pilot berpengalaman Ara Zobayan. Kondisi cuaca saat itu memang buruk dengan kabut dan awan tebal.