Anies: Desain Revitalisasi Monas Setelah Ada Izin Mirip Hasil Sayembara

Proyek revitalisasi Monas sempat terhenti beberapa waktu lalu akibat belum adanya izin.

oleh Ika Defianti diperbarui 08 Feb 2020, 17:07 WIB
Suasana revitalisasi taman sisi selatan Monunem Nasional, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama DPRD DKI Jakarta, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah memutuskan menghentikan sementara proyek revitalisasi kawasan Monas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta melanjutkan revitalisasi kawasan Monas sisi selatan setelah adanya surat persetujuan dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.

"Pada pertemuan itu sudah disepakati, dibuat formalitasnya dan sudah selesai, jadi kegiatan akan diteruskan," kata Anies di kawasan Chinatown, Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2020).

Selain itu, dia menyebut desain atau gambar yang telah diajukan ke Komisi Pengarah hampir sama dengan pemenang sayembara.

"(Desain) kurang lebih sama. Memang sudah bisa terus jalan seperti semula," ucap Anies.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah menyatakan Pemprov DKI telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Pengarah terkait revitalisasi kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Proyek revitalisasi itu pun sempat terhenti beberapa waktu lalu akibat belum adanya izin.

"Alhamdulillah surat persetujuan soal revitalisasi Monas sudah kami terima sore ini," kata Saefullah di Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Dia menjelaskan surat yang diterima telah ditandatangani Ketua Pengarah atau Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno. Surat itu juga baru dikeluarkan pada Jumat (7/2/2020).

Dengan adanya surat persetujuan itu, kata Saefullah proyek revitalisasi Monas dapat dilanjutkan kembali dan dapat dipastikan selesai pada pertengahan Februari 2020.

"Saya rasa kontraktor selaku pihak ketiga harus mengerahkan segala daya dan upaya untuk menyelesaikan ini tepat waktu, karena kegiatan ini sudah diketahui masyarakat secara keseluruhan," kata Saefullah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pohon Mulai Ditanami

Pekerja melakukan penanaman kembali pohon-pohon di area proyek revitalisasi Taman Sisi Selatan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Penanaman dilakukan untuk mengganti pohon lama yang ditebang saat pembangunan proyek Plaza Selatan serta bagian dari penghijauan Monas. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kepala Seksi Informasi UPT Monas Irfal Guci menyatakan terdapat sejumlah jenis pohon yang akan ditanam di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Hal itu sebagai pengganti 191 pohon yang ditebang untuk proyek revitalisasi kawasan Monas selatan.

"Ada pohon mahoni, bungur, trembesi, hingga pule dan lain-lain," kata Irfal saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).

Pemprov DKI Jakarta  berjanji nantinya akan ditanam kembali 573 pohon atau 3 kali dari jumlah pohon yang ditebang.

Pantauan di lokasi, hanya ada 10 pohon batang besar yang sudah ditanam, sisi barat 8 pohon, dan sisi timur 2 pohon. Jarak antara pohon besar ini sekitar 5 hingga 10 meter.

Irfal Guci mengaku belum mengetahui jumlah pohon yang sudah ditanam kembali.

"Yang datang kemarin itu pule, pohon, lumayan besar. Cuma berapa jumlahnya dan di mana saja kemudian akan ditanam belum tahu. Yang kemarin datang itu baru (ditanam) di pinggir sisi kiri kanan dari plaza revitalisasi," ucapnya, Selasa (5/2/2020).

Sementara itu, saling lempar pernyataan terjadi antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan anak buahnya. Tidak ada yang menyatakan penegasan keberadaan pohon yang ditebang saat proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas).

"Ini saja yang menjelaskan Kehutanan. Kehutanan sama UPT saja," ucap Anies, Kamis (6/2/2020).

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menyatakan terkait penebangan pohon di kawasan Monas ada di bawah naungan UPT Monas.

"Tidak ada lagi campur tangan Dinas Pertamanan sejak tahun 2015. Jadi saya secara aturan hanya mengeluarkan rekomendasi saja. Karena kan yang mengelola itu UPT Monas dan kontraktornya," ucapnya.

Kepala UPK Monas Isa Sanuri menjawab tidak tahu menahu proses awal hingga lokasi keberadaan pohon-pohon yang ditebang. Menurutnya, itu merupakan ranah Dinas Citata.

"Saya enggak tahu mbak, kan pelaksana kegiatan dari Citata," kata Isa saat dikonfirmasi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya