Dradjad Tegaskan Tak Akan Mundur di Persaingan Caketum PAN

Dradjad mengaku juga kerap safari politik ke pengurus daerah terkait pencalonannya sebagai caketum PAN.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2020, 20:31 WIB
Dradjad Wibowo menyerahkan formulir pendaftaran Caketum PAN, Sabtu (8/2/2020). (Merdeka.com/ M Genantan)

Liputan6.com, Jakarta - Dradjad Wibowo membantah bakal mendukung Mulfachri Harahap di detik-detik terakhir persaingan calon ketua umum (caketum) Partai Amanat Nasional (PAN). Mulfachri dianggap dibekingi senior PAN Amien Rais agar menang jadi ketua umum.

Dradjad mengaku terus berkomunikasi dengan Amien Rais terkait pencalonannya jadi calon ketum. Dia mengaku konsisten pada misinya untuk memimpin PAN.

"Beliau guru saya sahabat saya sampai sekarang, nggak pernah berubah, dan kami terus komunikasi, soal apakah saya nanti akan berbalik mendukung Mulfachri, tidak," kata Dradjad di Sekretariat DPP PAN, Jl Daksa I, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020).

Dradjad tidak mau mengulangi kejadian kongres III PAN di Batam pada tahun 2009 silam. Dia yang saat itu maju jadi caketum mundur dan beralih mendukung Hatta Rajasa sehingga terpilih secara aklamasi.

"Saya sudah sekali melakukan itu, di Batam. Itu kalau saya lakukan dua kali waduh itu di nisan saya akan tercatat nih tukang mundur. Jadi nggak ya, kalau itu nggak, tapi kalau Mulfachri nanti mendukung saya alhamdulillah," ucap dia.

Dradjad mengaku juga kerap safari politik ke pengurus daerah terkait pencalonannya sebagai caketum PAN. Dia merahasiakan operasi senyap tersebut untuk menyukseskannya jadi ketum PAN.

"Silaturahmi ke semuanya, ya semua pulau lah, keliling. Tapi memang karena kita istilahnya pertemuan tertutup, orang mengatakan operasi senyap, jadi seringkali tidak diketahui oleh berbagai pihak," kata Dradjad.

"Sering kita hanya bertemu di kafe, beberapa (pertemuan) tujuh, delapan, sampai 10. Tapi satu provinsi bisa beberapa kelompok," kata politikus PAN ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


PAN Konsisten di Luar Pemerintahan

Politisi PAN, Drajad Wibowo mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/5). Sejumlah politisi PAN mewakili Amien Rais untuk menjelaskan soal uang Rp600 juta di kasus korupsi pengadaan alkes yang menjerat Siti Fadilah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dradjad Wibowo menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon ketua umum PAN periode 2020-2025. Dia mengatakan, jika terpilih akan tetap konsisten membawa PAN berada di luar pemerintah.

"Seandainya saya yang terpilih, insyaallah PAN akan konsisten di luar pemerintahan," kata dia di Kantor Sekretariat DPP PAN, Jl Daksa I, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020).

Meski demikian, Dradjad mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa menteri Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan, PAN akan menjadi mitra pemerintah untuk membantu mencari solusi kebijakan yang terbaik.

"Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa pembantu Pak Jokowi kami konsisten di luar pemerintahan bukan berarti kami gebuk-gebukan, enggak. Kami akan menjadi mitra di dalam mencari solusi kebijakan yang terbaik," ucapnya.

Contohnya, PAN bakal menjadi mitra untuk mencari solusi kebijakan soal masalah defisit BPJS Kesehatan. Dia menyebut, PAN punya solusi untuk mengatasi masalah BPJS tanpa harus menaikkan iuran premi BPJS.

"Dan kalau saya terpilih saya akan tugaskan fraksi PAN untuk memperjuangkan itu dan fight habis habisan," kata Dradjad.

Dia melanjutkan, nantinya PAN bisa membantu pemerintah mencari solusi masalah Jiwasraya dan virus Corona yang belum banyak dibahas soal dampaknya baik terhadap perekonomian maupun stabilitas nasional Indonesia.

"Nah saya sudah berdiskusi dengan beberapa menteri Pak Jokowi bahwa ini memang perlu kita waspadai ya ini memang perlu kita waspadai masalah Corona virus ini. Nanti rinciannya pada saatnya," kata Dradjad.

"Jadi saudara-saudaraku sekalian, niat saya untuk maju sebagai ketua umum PAN ini bukan hanya sekedar untuk merebut kekuasaan untuk kepentingan pribadi," pungkas dia.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya