Pemandangan Pagi di Wisata Sawo Mamasa, Surganya Pencinta Anggrek

Selain keragaman budaya, adat istiadat dan keindahan alamnya, di Mamasa juga terdapat banyak tanaman bunga anggrek dengan berbagai macam spesies.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 09 Feb 2020, 06:00 WIB
Kawasan Wisata Sawo di Mamasa, Surga Bagi Pecinta Anggrek (Abdul Rajab Umar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mamasa - Sejak awal dibentuknya Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada 22 September 2004, Kabupaten Mamasa ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata. Selain keragaman budaya, adat istiadat, dan keindahan alamnya, di Mamasa juga terdapat banyak tanaman bunga anggrek dengan berbagai macam spesies.

Salah satu tempat pengembangan anggrek di Mamasa adalah Green Hause Anggrek yang terletak di kawasan wisata Sawah dan Orchid (Sawo) Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, kabupeten Mamasa Sulawesi Barat (Sulbar).

Bagi pecinta bunga anggrek, tempat ini akan menjadi surga bagi mereka, sebab terdapat beberapa jenis anggrek yang sulit ditemui ditempat lain, apa lagi tempatnya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Mamasa berkisar 1 kilometer saja.

Menurut pengakuan Andre Sambokaraeng pemilik dari Green House Anggrek, tempat pengembang anggreknya itu telah buka sejak 6 Desember 2016. Ia juga mengakui jika ide untuk mengembangkan anggrek ini berawal keisengannya memposting poto bunga anggrek di media sosial mendapatkan tanggapan positif dari warganet.

"Sejak saya memposting poto anggrek itu, saya berfikir mengapa tidak saya mengembangkannya, apa lagi di Mamasa khususnya Sulbar ini belum ada yang melakukan, dari situ mulai terus mengembangkan hingga bisa seperti saat ini," kata Andre, Sabtu (08/02/20).

Andre menambahkan,hampir ratusan jenis anggrek yang ia kembangkan sebagian besar didapatkannya dari berbagai wilayah di Mamasa. Pada Green Hause Anggrek ini, selain dapat menikmati keindahan dan membeli bunga anggrek, pengunjung juga dapat mempelajari bagaimana cara merawat bunga anggrek dengan baik dan benar.

"Harganya yang kami kembangkan bervariasi, mulai dari Rp.150.000 sampai dengan harga Rp.500.000, tergantung jenis anggrek nya. Tapi kalau spesies langkah seperti Alba dan jenis flava sampai 6 jutaan. Kita juga mengajarkan para pengunjung bagimana merawat bunga anggrek," ungkapnya.

Menurut Andre, Green Hause Anggreknya sudah mulai ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik yang datang untuk membeli dan belajar mengenai anggrek atau hanya sekedar datang untuk berlibur. Apa lagi lokasi wisata yang berada di Mamasa ini berdiri di kawasan Wisata Sawo yang berada di areal persawahan dan memiliki spot-spot cantik bagi pengunjung untuk swafoto.

"Peminatnya tidak hanya dari kalangan lokal saja, tetapi juga dari luar daerah hingga internasional. Yang pesan itu ada dari Korea Rusia dan Malaysia. Malaysia paling banyak yang pesan. Kalau Indonesia paling paling dari Jawa," tutup Andre.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya