Liputan6.com, Hubei - Seorang remaja dengan cerebral palsy meninggal setelah ayah dan saudara lelakinya dikarantina karena dicurigai terinfeksi virus Corona. Menurut BBC, remaja 16 tahun yang diidentifikasi sebagai Yan Cheng itu diduga tewas karena tak dapat memberi makan dirinya sendiri dengan kondisinya tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Jasadnya ditemukan di rumahnya di Kota Huajiahe di Provinsi Hubei, China pada hari Rabu, seminggu setelah ayah dan saudara laki-lakinya ditempatkan di karantina.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Netizen marah
Insiden itu memicu kemarahan publik di media sosial dan berujung pada pemecatan walikota Huajiahe dan sekretaris Partai Komunias setempat.
Advertisement
Meminta bantuan lewat Weibo
Sebelum kematian Yan Cheng, sang ayah sempat meminta bantuan pada netizen lewat Weibo, media sosial China. Ia meminta bantuan karena putranya ditinggalkan sendirian di rumah tanpa makanan atau air.
Setelah berita kematian bocah itu muncul, pejabat setempat mengumumkan bahwa kasus itu akan diselidiki.
Selanjutnya
Provinsi Hubei tempat keluarga bocah itu tinggal adalah salah satu wilayah yang terkena wabah virus Corona. Hingga kini, virus Corona telah menyebar ke 27 negara di seluruh dunia.
Advertisement