Liputan6.com, Jakarta - Twitter pada Jumat (7/2/2020) mengungkapkan bahwa akun resmi Twitter milik Facebook dan Messenger telah diretas. Aksi ini dilakukan melalui platform pihak ketiga.
"Segera setelah kami mengetahui masalah ini, kami mengunci akun yang disusupi dan bekerja sama dengan mitra kami di Facebook untuk memulihkannya," ungkap juru bicara Twitter dalam keterangan resminya.
Baca Juga
Advertisement
Secara terpisah, Facebook juga mengonfirmasi beberapa akun media sosial resmi miliknya telah diretas pada Jumat.
"Beberapa akun media sosial perusahaan kami diretas sebentar, tapi kami telah mengamankan dan memulihkan akses," kata juru bicara Facebook, Joe Osborne.
Akun CEO Twitter, Jack Dorsey, pada Agustus tahun lalu juga sempat diretas oleh pihak tidak berwenang. Pelaku mengunggah twit berisi penghinaan rasial dan kata-kata hujatan, sebelum pihak Twitter berhasil mengamankan akun tersebut.
Twitter Hadirkan Reaksi Emoji untuk DM
Lebih lanjut, Twitter beberapa waktu lalu menghadirkan reaksi emoji untuk pesan di fitur Direct Messages (DM).
Dikutip dari penjelasan di situs web Twitter, Jumat (24/1/2020), reaksi emoji di DM bisa digunakan baik untuk pesan teks atau lampiran media. Untuk menambahkan reaksi, pengguna cukup membuka pesan di DM, lalu klik tombol reaksi dengan ikon hati dan tanda plus.
Cara lain, pengguna bisa langsung mengetuk pesan dua kali untuk memilih emoji yang diinginkan.
"Cepat dan mudah untuk menambahkan reaksi emoji ke Direct Message, baik untuk teks dan lampiran media," tulis Twitter.
Pengguna juga bisa membatalkan emoji yang diberikan kepada pesan tersebut. Setiap DM mendapatkan reaksi, maka pengirim pesan akan mendapatkan notifikasi.
Sebagai catatan, fitur reaksi emoji ini hanya bisa digunakan pada versi baru aplikasi Twitter di iOS dan Android.
(Din/Why)
Advertisement