Korban Tewas Jadi 26, Motif Penembakan Brutal Tentara Thailand Terkuak

Total korban tewas ada 26 orang ditambah pelaku yang ditembak pasukan keamanan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Feb 2020, 14:31 WIB
Tentara mengawal pengunjung yang keluar dari mal Terminal 21 Korat saat terjadi penembakan di Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (9/2/2020). Akibat penembakan tersebut sebanyak 20 orang tewas. (AP Photo/Sakchai Lalitkanjanakul)

Liputan6.com, Korat - Korban penembakan brutal yang terjadi pada sebuah mal di Thailand terus meningkat. Kini, jumlahnya tercatat ada 26 korban tewas. 

Pelaku Jakraphanth Thomma juga ditembak mati petugas keamanan. Total kematian menjadi 27 orang. 

Menurut laporan MThai, hingga Minggu (9/2/2020) siang, jumlah korban luka ada 57 orang. 32 orang dibawa ke rumah sakit dan 25 sudah dipulangkan. 

Pelaku penembakan tewas sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat. Kementerian Pertahanan Thailand masih enggan merilis informasi detail terkait pelaku. 

Meski demikian, ada video beredar di Twitter ketika pelaku sedang berlatih menembak. Pihak Kementerian Pertahanan Thailand mengakui kemampuan pelaku penembakan cukup mumpuni. 

"Umumnya, setiap anggota militer akan jago menggunakan senjata, tetapi orang ini jelas punya kemampuan lebih," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan, Letjen Kongcheep Tantravanich. 

Sebelum mengamuk di mall, pelaku penembakan terlebih dahulu membunuh atasannya. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menginginkan agar kejadian serupa tak lagi terulang. 

"Kejadian ini tak pernah ada sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi terakhir kalinya krisis ini terjadi," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Apa Motifnya?

Sejumlah tentara komando bersenjata berjalan di luar mal Terminal 21 Korat saat terjadi penembakan di Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (9/2/2020). Sebelumnya, pelaku juga menembak tiga orang di barak tentara terdekat. (AP Photo/Sakchai Lalitkanjanakul)

Dilansir BBC, PM Thailand menyebut motif pelaku adalah dendam. Pelaku percaya dirinya dicurangi terkait urusan properti.

Sebelum ditembak mati, pelaku sempat berbagi postingan di Facebook. Ia sempat berkata tidak ada yang bisa menghindari kematian. 

Facebook akhirnya memblokir postingan tersebut untuk menyampaikan duka cita, serta mengecam tindakan pelaku. 

"Tidak ada tempat di Facebook bagi orang-orang yang melakukan kekejian ini, tidak pula kami membiarkan orang-orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," tulis Facebook.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya