Warga China yang Diisolasi di RSUP Kandou Manado Diizinkan Pulang

Dia berharap balita GY dan kedua orang tuanya yang sempat diisolasi tidak lagi menjadi kekhawatiran masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2020, 02:22 WIB
Langkah antisipatif mencegah masuknya virus Corona sudah dijalankan PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan sejak awal Januari 2020. Dok AP2

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dr Debie KR Kalalo MSc PH mengatakan, warga China berinisial GY yang diisolasi di RSUP Kandou Manado telah diizinkan pulang karena kesehatannya membaik.

"Kondisi kesehatan dari yang bersangkutan sudah membaik sehingga tim dokter yang merawatnya merekomendasikan untuk dapat dikeluarkan dari rumah sakit," sebut dr Debie di Manado, Minggu (9/2/2020).

Sebelumnya, hasil sampel pertama balita berumur dua tahun dan enam bulan yang diperiksa Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan itu negatif virus Corona.

Meski negatif, GY belum diizinkan pulang karena masih harus menunggu hasil pemeriksaan sampel kedua.

"Sampel kedua dari balita GY yang diperiksa di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Kedokteran Dasar Badan Litbangkes Kemenkes RI hasilnya negatif," ujar dr Debie seperti dikutip Antara.

Dia berharap balita GY dan kedua orang tuanya yang sempat diisolasi tidak lagi menjadi kekhawatiran masyarakat.

Balita GY bersama dengan kedua orang tuanya berinisial WZ dan LD berada dalam pengawasan dan diisolasi ke RSUP Kandou pada 3 Fabruari 2020.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penerjemah Diisolasi

Sebelum GY dan kedua orang tuanya, seorang penerjemah maskapai Lion Air yang baru saja tiba dari penerbangan Guangzhou-Manado juga diisolasi karena mengalami pilek.

Beberapa hari kemudian, hasil sampel penerjemah ini dinyatakan negatif setelah diperiksa Badan Litbangkes Kemenkes RI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya