Waskita Karya Bakal Terbitkan Obligasi di 2020

Waskita Karya berencana menerbitkan obligasi di 2020 untuk mendapatkan dana segar dalam pembangunan berbagai proyeknya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Feb 2020, 09:00 WIB
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Pesero) Tbk (Kode Saham: WSKT) memutuskan untuk menarik Peringkat atas Penawaran Umum Berkelanjutan IV (PUB IV) yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

Director of Finance WSKT, Haris Gunawan menjelaskan latar belakang penarikan Peringkat atas PUB IV dilakukan karena WSKT tidak jadi melaksanakan penerbitan obligasi PUB IV tahun 2019 dikarenakan WSKT memperoleh kas masuk sebesar Rp21,5 triliun pada akhir tahun lalu ditambah kondisi market yang kurang stabil.

"Peringkat kami tarik karena PUB IV Waskita Karya belum dapat terlaksana tahun lalu karena kami mendapat arus kas masuk dari pembayaran proyek dan dana talangan. Saat ini kami masih menganalisa situasi market untuk penerbitan obligasi di tahun 2020 ini," jelas Haris Gunawan dalam keterangannya, Senin (10/2/2020).

Adapun dengan adanya penerimaan kas sebesar Rp44 triliun sepanjang tahun 2019 lalu, mengakibatkan gearing ratio WSKT pada akhir desember 2019 dapat diturunkan menjadi 2,3-2,4 kali.

Haris pun menambahkan bahwa di tahun 2020 Waskita masih akan menerima tambahan kas dari pembayaran beberapa turnkey sebesar dengan total sekitar Rp10 triliun dan pengembalian dana talangan tanah dari Lembaga Aset Manajemen Negara sekitar Rp4,5 triliun.

"Manajemen WSKT akan selalu menjaga rasio keuangan di tahun 2020 melalui strategi divestasi beberapa ruas jalan tol, dan percepatan pencairan piutang dari proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey maupun konvensional" terang dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sepanjang 2019, Waskita Karya Peroleh Dana Segar Rp 44 Triliun

Proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Arena Aquatic Papua untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. (dok: Waskita Karya)

PT Waskita Karya (Pesero) Tbk (Kode Saham: WSKT) selama bulan Desember 2019 berhasil memperoleh tambahan pundi-pundi kas sebesar Rp21,5 triliun.

Arus kas masuk tersebut berasal dari pembayaran beberapa proyek turnkey dan proyek konstruksi lainnya sebesar Rp19,4 triliun. Hal ini sejalan dengan telah selesainya beberapa proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh WSKT. Pada bulan Desember, WSKT juga mendapatkan pengembalian atas piutang dana talangan tanah dari Lembaga Aset Manajemen Negara (LMAN) sebesar Rp2,05 triliun.

“Pada bulan Desember kami berhasil memenuhi target arus kas kami dimana Waskita Karya memperoleh pembayaran dari beberapa proyek turnkey seperti Tol Trans Sumatera milik Hutama Karya dan Tol Batang-Semarang serta pembayaran dari beberapa proyek konstruksi lainnya,” jelas Director of Finance WSKT, Haris Gunawan dalam keterangannya, Rabu (22/1/2020).

“Di bulan Desember juga Waskita telah melakukan inovasi atas pinjaman modal kerja untuk proyek Transmisi 500 KV Sumatera sebesar Rp4 triliun dan pengembalian dana talangan tanah,” kata dia.

Dengan adanya tambahan kas masuk pada bulan Desember tersebut membuat Waskita berhasil mengantongi dana segar sekitar Rp44 Triliun selama tahun 2019.


Pembayaran Berbagai Proyek

Pekerja merangkai besi baja untuk proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (17/7/2019). Proyek renovasi Masjid Istiqlal yang dikerjakan PT Waskita Karya dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp 465.300.998.000 proses pengerjaannya baru mencapai 2,1 persen. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Selama tahun 2019, WSKT telah menerima pembayaran Rp22 triliun dari beberapa proyek turnkey seperti Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung sebesar Rp10,3 triliun, Tol Batang-Semarang sebesar Rp2,2 triliun, pembayaran proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang Rp3 triliun, serta pembayaran dari proyek-proyek konstruksi lain nya sebesar Rp 15,9 triliun.

Sehingga total kas diterima WSKT sebesar Rp37,5 triliun dari pembayaran proyek, baik yang dikerjakan dengan skema turnkey maupun progress payment.

Tahun 2019 WSKT juga telah memperoleh pengembalian atas dana talangan pengadaan lahan jalan tol senilai Rp5,8 triliun dari LMAN.

Dengan adanya penerimaan arus kas sebesar Rp44 triliun, WSKT dapat memperkuat rasio utang berbunga dibandingkan ekuitas (Gearing Ratio).

Selama bulan Desember, WSKT telah melunasi pinjaman dengan jumlah lebih dari Rp17,6 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2019 WSKT berhasil menyelesaikan pinjaman sebesar Rp32,5 triliun.

Langkah-langkah yang diambil oleh manajemen WSKT terbukti membuahkan hasil dimana jumlah pinjaman dapat secara signifikan diturunkan dari sebelumnya Rp86 Triliun menjadi sekitar Rp69 triliun.

“Kami prediksi Gearing Ratio dapat menguat secara signifikan untuk periode Desember 2019, dengan begitu kami memiliki kapasitas keuangan yang jauh lebih kuat di tahun 2020,” tutur Haris Gunawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya