Harga Bawang Putih di Sumbar Meroket Gara-Gara Virus Corona

Merebaknya Virus Corona di China membuat harga bawang putih di Sumatera Barat meroket hingga dua kali lipat.

oleh Novia Harlina diperbarui 10 Feb 2020, 13:00 WIB
Penjual kebutuhan pokok sedang melayani pelanggan di salah satu pasar tradisional di Kota Padang. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Merebaknya Virus Corona di China membuat harga bawang putih di Sumatera Barat melonjak hingga dua kali lipat. Hal itu terjadi lantaran kawasan Sumatera Barat masih mengandalkan impor bawang putih dari negeri tirai bambu tersebut.

Pantauan Liputan6.com di sejumlah pasar tradisional di Kota Padang, harga bawang putih mencapai Rp50 ribu per kilogram dari sebelumnya berkisar Rp28 ribu per kilogram.

"Pasokan mulai berkurang sehingga harga bawang putih melonjak," kata Anton, salah seorang pedagang di pasar tradisional Kota Padang kepada Liputan6.com, Minggu (9/2/2020).

Melonjaknya harga bawang putih akibat pemerintah menghentikan impor produk hortikultura dari China, sehingga pasokan bawang putih di Sumbar turut berkurang.

Menyikapi kenaikan harga bawang putih tersebut, Pemerintah Sumatera Barat berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menambah pasokan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pusat terkait lonjakan harga ini, dan dipersilahkan melayangkan surat untuk menambah pasokan," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.

Lonjakan harga dan bergantungnya Sumbar dengan impor bawang putih juga membuat pemerintah provinsi mengambil kebijakan menggenjot produksi bawang putih lokal.

Dalam waktu dekat pihaknya bakal mengembangkan lahan pertanian khusus untuk bawang putih, karakter tanah di Sumbar varietas yang cocok ditanam adalah jenis lumbu hijau.

Untuk bawang putih varietas Lumbu Hijau ini diperkirakan, hasil panennya mencapai empat hingga enam ton untuk satu hektare dan tumbuh di ketinggian lahan 800 sampai seribuan meter di atas permukaan laut.

Daerah yang berpotensi untuk pengembangan bawang putih, kata Nasrul adalah Tanah Datar, Agam, Alahan Panjang dan Solok. Pengembangan lahan ini bertujuan meningkatkan produksi lokal akan komoditas bawang putih.

"Kami juga berusaha bagaimana produk lokal untuk komoditi bawang putih meningkat dan masyarakat juga nantinya didorong menggunakan bawang putih lokal," jelasnya.

Salah satu daerah yang akan digenjot produksi bawang putih ialah Kenagarian Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar. Terakhir di kawasan itu terdapat lahan seluas 3 hektare yang ditanami bawang putih.

Nasrul Abit meyakini penanaman bawang putih di Sumbar bisa menekan angka impor bawang putih selama ini, khusus di Tanah Datar terdapat 127 hekter yang bisa dijadikan lahan untuk penanaman bawang putih.

"Kita targetkan pada 2021 produksi bawang putih di Sumbar sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, ini khusus Sumbar saja dulu," katanya menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya