Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggencarkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk meningkatkan akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang layak
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terpenuhinya sanitasi dan air bersih akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya berpengaruh terhadap penurunan stunting di Indonesia.
"Selain infrastruktur yang besar, Kementerian PUPR juga mendapat tugas untuk membangun infrastruktur kerakyatan. Pembangunan infrastruktur kerakyatan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat seperti jembatan gantung, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, air minum dan sanitasi," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2020).
Sasaran program Pamsimas adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah perdesaan yang mengalami keterbatasan akses air minum dan sanitasi layak.
Baca Juga
Advertisement
Secara nasional, capaian Pamsimas selama kurun waktu 2015-2019 menjangkau 10.059 lokasi dengan anggaran sebesar Rp 2,38 triliun. Pada 2020, Kementerian PUPR menganggarkan Rp 699 miliar untuk program Pamsimas dengan target 2.967 desa.
Program Pamsimas yang telah dilakukan salah satunya di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan membangun sejumlah fasilitas air minum dan sanitasi untuk melayani 1.047 jiwa di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
"Pamsimas dibangun dengan dana APBN 2019 berupa 1 unit pengolahan air bersih, menara air, pemasangan 608 meter jaringan perpipaan, 1 rumah pompa beserta instalasi listrik, 1 unit wc sekolah, dan 1 unit tempat cuci tangan pakai sabun," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel Muhammad Reva.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jamban Apung Dibongkar
Seremoni program Pamsimas tersebut dilakukan melalui pembongkaran jamban terapung sebanyak 302 unit yang tersebar di 22 desa di Kabupaten Banjar.
Bupati Banjar Kholilurrahman menyampaikan, penghapusan jamban apung sudah memasuki tahun kelima sejak 2016 dengan target pengurangan 1.000 jamban apung selama 5 tahun. Total jamban apung yang sudah dibongkar hingga 2020 sebanyak 913 buah, tersisa 87 buah dari target 1.000 buah.
"Kami sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang telah berperan aktif dan memberikan kontribusinya dalam pembangunan wc dan tangki septik di permukiman bantaran sungai sehingga mengurangi penggunaan jamban terapung. Bagi warga masyarakat penerima bangunan wc dan tangki septik, saya berharap untuk dapat memanfaatkan dan memelihara sesuai dengan fungsinya," ujar Khalil.
Advertisement