Liputan6.com, Tehran - Republik Islam Iran tidak berhasil mengorbitkan satelit Zafar. Satelit itu baru saja meluncurkan pada Minggu kemarin waktu setempat.
Dilaporkan Channel News Asia, Senin (10/2/2020), satelit itu diluncurkan dalam rangka menyambut perayaan ke-41 Revolusi Islam serta menjelang pemilihan parlemen di Iran.
Zafar berarti "Kemenangan" dalam Bahasa Farsi.
Baca Juga
Advertisement
Satelit Zafar diluncurkan pada 19.15 malam dan dibawa roket Simorgh. Kementerian Pertahanan Iran menyebut satelit itu gagal mencapai orbit.
"Sayangnya pada saat-saat akhir, pembawanya tidak mencapai kecepatan yang dibutuhkan," ujar Ahmad Hosseini, juru bicara program luar angkasa Kemhan Iran.
"Inshaallah dengan perbaikan-perbaikan yang dibuat pada peluncuran di masa depan, misi ini akan selesai dengan baik," ujarnya.
Pihak AS menuding program satelit itu sebetulnya pengembangan rudal. The New York Times mencatat kegagalan ini sudah tiga kali berturut-turut setelah kegagalan satelit Payam dan Doosti tahun lalu.
Hubungan Iran dan Amerika Serikat belakangan semakin tegang. Presiden AS Donald Trump juga mencampakan perjanjian program nuklir Iran (Joint Comprehensive Plan of Action). Perjanjian itu digunakan untuk mengekang Iran supaya tidak mengembangkan senjata nuklir.
Iran menegaskan bahwa pengembangan nuklir mereka untuk tujuan damai saja. Selain itu, Iran menyebut mengikuti perjanjian internasional dalam pengembangan teknologinya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pemerintah Israel Girang
Kegagalan Israel meluncurkan satelit disambut baik oleh pemerintah Israel. PM Benjamin Netanyahu bahkan ikut menyindir "kegagalan" lain Israel.
"Saya diberitahukan hari ini bahwa Iran gagal meluncurkan sebuah satelit. Baiklah. Saya akan beritahu Anda apalagi tindakan Iran yang gagal: mengirimkan senjata-senjata ke Suriah dan Lebanon," ujar Netanyahu seperti dikutip The Times of Israel.
Berikut video peluncuran satelit itu:
Baca Juga
Advertisement