Ma'ruf Amin: Terowongan Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Ide Bagus

Ma'ruf menyebut pembangunan terowongan tersebut juga menjadi upaya pemerintah dalam mengimplementasikan teologi atau pemahaman mengenai agama.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2020, 15:20 WIB
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pidato sekaligus menutup Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Kegiatan tersebut untuk mensinergikan program-program pemerintah pusat dengan daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambut baik rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Menurut dia, terowongan tersebut akan menjadi simbol kerukunan beragama.

"Saya kira bagus aja, itu hanya lambang dengan adanya kerukunan dan silaturahim," kata dia saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Senin (10//20202).

Ma'ruf menyebut, pembangunan terowongan tersebut juga menjadi upaya pemerintah dalam mengimplementasikan teologi atau pemahaman mengenai agama. Di samping itu, narasi yang ingin ditujukan lewat terowongan penghubung itu adalah kerukunan umat beragama.

"Terutama yang kita bangun itu teologinya, teologi dan narasi kerukunan, sebab kalau teologinya itu teologi konflik itu akan terjadi narasi konflik akan terjadi konflik juga. Jadi dua hal ini yang akan kita bangun, bagaimana kalau teologi kerukunan sehingga tidak ada konflik, kemudian narasi-narasi yang muncul narasi kerukunan," tandas dia.

Sebelumnya, presiden Jokowi menyetujui rencana pembangunan terowongan bawah tanah untuk menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dia menjelaskan terowongan tersebut akan membangun akses jalan antar umat beragama.

"Ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui," kata Jokowi usai meninjau revitalisasi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).

Nantinya terowongan tersebut akan jadi lambang silaturahmi antara umat beragama, sehingga tidak ada berseberangan satu sama lain dan bisa membantu saat hari besar keagamaan.

"Sekalian sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Tidak kelihatan berseberangan. tapi silaturahmi. Terowongan bawah tanah," ungkap Jokowi.

Reporter: Dwi Aditia Saputra

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya