Virus Corona Bikin Merana, Pengantin di China Menikah Tanpa Tamu Undangan

Pasangan pengantin di China menggelar pesta pernikahan hanya berlangsung 2 menit dan tanpa dihadiri tamu undangan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 10 Feb 2020, 19:10 WIB
Zhang Long mengangkat kain merah penutup wajah sang mempelai wanita, Chen Xiao, saat pernikahan mereka pada 6 Februari 2020. (Xinhua)

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona bikin merana. Seperti dialami pasangan pengantin di China yang pesta pernikahannya hanya berlangsung 2 menit dan tanpa dihadiri tamu undangan.

Adalah Zhang Long dan Chen Xiao, warga Provinsi Shandong, China timur, yang menggelar pernikahan tidak biasa pada Kamis 6 Februari, di halaman rumah mempelai pria, dengan ayah mempelai wanita bertindak sebagai pembawa acara dan ibunya sebagai fotografer.

Mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah dan menghindari keramaian di tengah mewabahnya Virus Corona, banyak pasangan di China memilih menunda pernikahan mereka. Namun, tidak dengan Zhang dan Chen yang justru sepakat melanjutkan rencana mereka ke pelaminan.

Hanya saja, segala persiapan meriah untuk pestanya terpaksa dibatalkan.

"Kami sedang berada dalam periode genting upaya pencegahan dan pengendalian wabah (Virus Corona), sehingga kami memutuskan untuk tidak mengundang tamu atau mengadakan jamuan makan," kata sang pengantin pria Zhang.

"Bagaimanapun, pernikahan hanyalah sebuah upacara, dan yang terpenting adalah kebahagiaan kami," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 


Masker Tutupi Warna Lipstik

Zhang Long dan Chen Xiao melangsungkan pernikahan mereka di halaman rumah pengantin pria pada 6 Februari 2020. (Xinhua)

Pada hari pernikahannya, Zhang, mengenakan masker, mengikuti tradisi dengan berkendara menuju rumah mempelai wanita di Kota Licha, Qingdao. Di sana, dalam sebuah ritual romantis, Zhang membuka kain merah penutup wajah pengantinnya untuk melihat wajah sang istri yang mengenakan masker.

"Karena dia mengenakan masker, saya bahkan tidak tahu warna lipstik yang dipakainya," kenang Zhang, seperti dilansir Xinhua, Senin (10/2/2020).

Dipimpin ayah mempelai wanita, pernikahan tersebut berlangsung tak lebih dari dua menit.

"Ayah mertua saya berbicara sangat cepat, membungkukkan badan ke surga dan bumi, orang tua, dan satu sama lain, lalu upacara pernikahan itu pun berakhir. Kami bahkan tidak punya kesempatan untuk mengucapkan janji setia," kata Zhang.

 


Batalkan Kemeriahan

Zhang Long mengendarai mobil menuju rumah mempelai wanita di Kota Licha, Qingdao, pada 6 Februari 2020. (Xinhua)

Sebelum wabah Virus Corona melanda China, Zhang berencana menggelar pesta pernikahan tradisional khas China lengkap dengan segala ritual yang meriah. Dia bahkan telah memesan jamuan untuk 50 meja, 20 mobil pernikahan dan mengundang empat pasang pengiring pengantin pria dan pengantin wanita.

"Semuanya dibatalkan. Dia hanya menghabiskan beberapa ratus yuan untuk menikahi saya, tapi itu tidak masalah, selama dia pria yang tepat untuk saya," kata Chen Xiao, sang pengantin wanita.

Dalam perjalanan menuju rumah mempelai pria, mereka melewati tiga pos pemeriksaan untuk mengukur suhu tubuh.

"Para sukarelawan di sana memberi selamat kepada kami selama pemeriksaan," kata Chen. "Meskipun tidak ada kerabat atau teman yang datang langsung untuk memberi selamat, saya yakin lebih banyak orang akan memberkati kami dari hati mereka."

Banyak penduduk desa memberi pujian kepada mereka dalam obrolan kelompok WeChat setelah ayah Zhang Long mengumumkan pernikahan tanpa tamu itu. "Kami berada dalam periode genting upaya pencegahan Virus Corona. Penduduk desa pun mendukung keputusan mereka," kata Liu Jingming, kepala partai Kota Licha.

Ini bukan kali pertama upacara pernikahan diadakan tanpa tamu di tengah upaya China melawan wabah coronavirus. Pada 27 Januari lalu, Sun Wenlong dan Liu Miaomiao juga menggelar pernikahan serupa dengan mengenakan masker pelindung di Qingdao. "Setelah wabah ini berakhir, saya pasti akan menebusnya," kata Sun. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya