Erick Thohir Minta BUMN Sektor Kesehatan Ikut Bersiap Hadapi Ancaman Virus Corona

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta sektor kesehatan seperti perusahaan farmasi dan rumah sakit juga ikut bersiap dalam menghadapi ancaman wabah yang melanda dunia, seperti infeksi novel coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Feb 2020, 09:00 WIB
Erick Tohir

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta sektor kesehatan seperti perusahaan farmasi dan rumah sakit juga ikut bersiap dalam menghadapi ancaman wabah yang melanda dunia, seperti infeksi novel coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona.

Dalam sambutannya di First Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum, Erick meminta agar BUMN di sektor kesehatan ikut melakukan sosialisasi kewaspadaan pada karyawan serta masyarakat luas.

"Tolong sosialisasi, tapi bukan menakut-nakuti," kata Erick di Senayan, Jakarta pada Senin (10/2/2028).

Selain itu, sektor kesehatan BUMN juga diminta meningkatkan ketersediaan alat pelindung diri, serta fasilitas medis dan apabila diperlukan, ikut berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan terkait vaksin virus corona, yang hingga saat ini, masih belum ditemukan dan diumumkan secara resmi.

"Saya tidak tahu, siapa tahu tiba-tiba ada penemuan dari Indonesia. Bisa jadi orang kaya lho," kata Erick.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Butuh rencana cadangan menanggulangi virus corona

Seorang anggota staf medis berjalan melewati karangan bunga mendiang dokter Li Wenliang terlihat di Cabang Houhu Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei, China, Jumat, (7/2/2020). Li Wenliang meninggal karena virus corona di Wuhan pada pukul 02.58 Jumat dini hari waktu setempat. (AFP/STR)

Pria yang merupakan seorang pengusaha ini mengatakan sektor kesehatan BUMN juga bisa mencoba mengembangkan rumah sakit khusus penyakit menular.

"Ke depan, mohon masukkan, coba diskusikan dengan Bappenas, dengan Menteri Kesehatan, apa memang diperlukan ke depan ada pengembangan khusus penyakit menular. Saya rasa di Indonesia belum," kata menteri 49 tahun ini.

Menurutnya, bukan tidak mungkin sektor kesehatan harus membuat rencana cadangan apabila wabah sudah masuk ke Indonesia.

"Kita juga mesti menyiapkan plan B, plan C, ketika, amit-amit, terjadi epidemik, bukan tidak mungkin seperti yang dilakukan di Natuna kita cari pulau kosong sebagai tempat karantina bekerja sama dengan TNI-Polri," kata mantan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya