Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pabrik di Cina masih tetap tutup hingga saat ini, bahkan ketika jutaan orang kembali bekerja setelah liburan tahun baru imlek diperpanjang karena virus Corona. Belum beroperasinya sejumlah pabrik besar di Negeri Tirai Bambu, tentu saja memiliki dampak besar pada ekonomi terbesar kedua di dunia ini, dan gangguan rantai pasukan global.
Melansir BBC, beberapa pembuat mobil kini menghdapai ancaman kekurangan suku cadang. Pasalnya, pengusaha di seluruh Cina telah diperintahkan untuk tetap tutup setelah liburan tahunan, sebagai bagian dari upaya pihak berwenang untuk membendung penyebaran virus Corona.
Baca Juga
Advertisement
Bagi beberapa perusahaan, pembatasan tersebut telah dihapus, namun masih ada beberapa produsen besar yang tutup.
Nissan dan PSA Group, sebagai produsen merek Peugeot dan Citroen masih akan menutup pabriknya hingga Jumat, pekan ini. Sedangkan VW, BMW, Toyota, dan Honda berencana untuk memulai kembali produksinya di Cina, pekan depan.
Pada saat yang sama, pembuat suku cadang mobil Perancis, Valeo akan menutup tiga pabriknya di Wuhan hingga setidaknya 13 Februari mendatang.
Dengan banyaknya produsen suku cadang mobil yang tutup di Cina, kemngkinan menghantam industri kendaraan global secara khusus.
Pukulan Telak Industri Otomotif
Pekan lalu, Hyundai telah menghentikan produksi di luar Cina, karena kekurangan suku cadang yang disebabkan oleh virus Corona. Fiat Chrysler juga memperingatkan mungkin harus menunda produksi di Eropa, karena tengah berjuan mendapatkan komponen yang cukup dari Cina.
Sedangkan Suzuki akan mulai memasok suku cadang dari luar Cina, karena khawatir produksinya di India sebagai pasar terbesar pabrikan berlambang huruf S ini terganggu karena wabah virus Corona tersebut.
Advertisement