Antisipasi Virus Corona, Simak Cara Pakai Masker yang Baik dan Benar

Salah satu masker yang mudah didapat masyarakat untuk mengantisipasi virus corona adalah masker bedah.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2020, 20:04 WIB
ilustrasi memakai masker medis (sumber: iStockphoto)

Bogor - Virus corona yang mewabah di banyak negara saat ini memang belum ditemukan kasus positifnya di Indonesia. Meski begitu, upaya pencegahan harus terus dilakukan, seperti dengan memakai masker.

Palang Merah Indonesia (PMI) membagikan cara menggunakan masker yang baik dan benar untuk mengantisipasi penularan berbagai jenis penyakit flu, khususnya virus corona.

"Ada dua jenis masker yang dinilai efektif untuk mencegah atau meminimalisasi penularan flu, yaitu masker bedah dan N95," terang Dokter Rumah Sakit PMI Bogor Nancy Sovira seperti dilansir dari Antara, Senin (10/2/2020).

Salah satu masker yang mudah didapat masyarakat adalah masker bedah. Masker ini terdiri dari dua lapis, yakni berwarna hijau yang merupakan bagian depan dan tak berwarna jadi bagian belakang.

Kabar yang beredar, padahal tidak benar, yakni jika sakit, bagian masker yang berwarna digunakan di depan dan tak berwarna di belakang. 

Bagian masker yang berwarna adalah menahan air atau droplet tak terhirup maupun masuk ke saluran pernafasan. Lalu, bagian yang di belakang atau zat penyerap dimaksudkan membuat virus flu tak keluar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jangan Asal Pakai

Warga mengantre di luar apotek untuk membeli masker, termometer, dan pembersih tangan di Singapura (29/1/2020). Singapura sejauh ini mengonfirmasi tujuh kasus virus corona - semuanya datang dari Wuhan. (AFP Photo/Roslan Rahman)

Masker bedah sekarang ada beberapa macam, yakni yang ada cantelan telinga, diikat, dan model khusus hijab. Dipastikan saat pemakaian, bagian masker yang ada tulangnya tepat berada dan dipaskan dengan bentuk hidung.

Kemudian setelah pas, bagian bawah masker ditarik agar bagian dagu tertutup. Menurut Nancy, jangan sampai pemakaian masker ini asal-asalan, sehingga fungsinya tak sesuai untuk penghalang droplet atau cairan yang dikeluarkan dari saluran pernafasan.

"Setelah dipakai atau kontak dengan pasien pengidap flu, kemudian dibuka. Tapi, jangan memegang bagian hijau dikarenakan banyak kuman dan bakteri menempel yang bisa mengontaminasi tangan kita. Lalu, saat dibuang pun jangan sembarangan dan alangkah baiknya kalau dimusnahkan," tuturnya.

Nancy mengatakan, masker respirator atau N95 digunakan saat dokter atau perawat menghadapi pasien yang benar-benar terduga terjangkit virus corona (2019-nCoV). Namun, untuk keseharian atau pencegahan, masyarakat bisa menggunakan masker hijau.

Ia mengimbau masker yang sudah digunakan agar tidak digunakan berulang-ulang, seperti jika sudah basah sebaiknya dibuang. Masyarakat pun harus tahu fungsi masker yang digunakan untuk apa dan jangan asal-asalan membelinya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya