Umur Baru 9 Tahun, Bocah Ini Jadi Tato Artis Profesional

Bocah berbakat yang kini berusia 9 tahun ini menjadi seniman tato profesional termuda di dunia.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 12 Feb 2020, 15:00 WIB
Seorang bocah perempuan jago membuat tato

Liputan6.com, Jakarta - Gaya hidup masa kini membuat segelintir individu latah untuk mengikuti tren seperti membuat tato di beberapa bagian tubuhnya agar terlihat keren.

Jika biasanya orang dewasa yang menyukai tato, kali ini ada seorang bocah perempuan yang pandai membuat tato. Maya Lu pertama kali menggunakan alat untuk menato saat berusia dua tahun.

Bocah berbakat yang kini berusia 9 tahun ini menjadi seniman tato profesional termuda di dunia. Berkat keahliannya tersebut, ia sudah memiliki pelanggan sejak kecil.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini :


Mulai membuat tato sejak usia 2 tahun

Berasal dari Tengen, Jerman Selatan, ia pertama kali mencoba menorehkan tinta pada kaki ayahnya saat usia 2 tahun. Ayah Maya, Lily Lu, suka menato bahkan memiliki studio tato sendiri sebagai ruang seni yang disebut Psyland 25. Di tempat itu pula Maya menghabiskan waktu untuk berkembang.

Maya mengembangkan keterampilannya selama bertahun-tahun dan mampu mempelajari berbagai teknik desain. Ia juga menguasai penggunaan alat untuk menato. Saat ini, ia sudah mengoperasikannya sendiri tanpa bantuan dari orangtuanya.

"Saya dan beberapa teman saya selalu menunjukkan kepadanya beberapa trik kecil dan hasilnya menakjubkan melihat perkembangannya dengan mesin tato tersebut," kata ayah Maya, seperti melansir dari Daily Star, Selasa (11/2/2020).

"Dia berkembang seperti melakukannya di atas kertas. Selama bertahun-tahun kamu bisa melihat bagaimana dia mulai melukis motif, kemudian ia mulai membuat motif tato," lanjutnya.


Gambar Monyet Jadi Desain Favoritnya

Seorang bocah perempuan jago membuat tato

Maya mempelajari teknik menato mulai dari menggunakan jarum yang kecil sampai jarum yang lebih besar. Awalnya ia memang masih membutuhkan bantuan, tetapi ketika usianya 9 tahun ia sudah mahir menggunakan alat tato sendiri.

Keterampilan tato Maya bahkan sudah setara dengan seniman tato lain yang usianya tiga kali lipat di atasnya. Meski begitu, ayah menyuruhnya untuk tidak terlalu fokus dalam mengejar seni tato. Sebaliknya, ayahnya memintanya untuk bersenang-senang dan menikmati hidup dengan hal-hal yang bisa ia lakukan.

Saat ini, Maya memiliki meja kecil sendiri di studio tato ayahnya untuk mengerjakan desain dan bersenang-senang. Maya menyukai gambar monyet sebagai desainnya untuk membuat tato. Ayah Maya juga merupakan seniman tato terkenal bernama Little Swastika.

Penulis: 

Ulya Kaltsum

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya