Liputan6.com, Kendari - Kongres PAN Kendari yang digelar di Hotel Claro Kendari, Selasa (11/2/2020), berlangsung ricuh hingga menyebabkan tiga orang terluka kena lemparan gelas dan kursi.
Tiga korban yang terluka diketahui sebagai pendukung Caketum Mulfachri yang berasal dari DPD PAN Banyuwangi, DPD PAN Garut dan salah satunya berasal dari wilayah Papua. Usai mendapat lemparan, mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
Dari video dan foto yang beredar, ketiga korban mendapat perawatan darurat. Meskipun sudah mendapatkan perban, namun sejumlah korban tetap memilih masuk mendekati arena kongres.
Baca Juga
Advertisement
Kronologis kejadian ricuh di Kongres PAN, bermula saat sidang dengan Agenda Pembacaan tata tertib. Namun, sidang baru beberapa menit, peserta sudah protes soal proses registrasi kepesertaan.
Registrasi, menurut peserta yang berasal dari kubu Mulfachri Harahap, tidak dilakukan panitia dengan seksama. Sebab, mulai dari jadwal yang terlambat dan diperpanjang, hingga efektivitas dianggap tidak sesuai mekanisme.
Hal ini dibenarkan Koordinator Media Center Kongres PAN Kelima di Kendari, Sabaruddin Labamba. Menurutnya, perdebatan ini berlangsung alot.
"Saat steering committee meminta DPD Papua Barat maju melakukan registrasi, maka saat itulah ada protes. Hingga kemudian berujung Keributan," ujar Sabaruddin Labamba.
Dalam keributan yang berlangsung hingga 10 menit lebih itu, sejumlah kursi dalam ruangan kongres menjadi sasaran amukan peserta kongres. Bahkan, hingga mengenai sejumlah peserta kongres wanita. Beruntung tak terluka, mereka dilarikan ke tempat yang aman.
Hari pertama Kongres PAN, kondisi Hotel Claro Kendari juga dipadati massa dari Kubu Mulfachri dan Zulkifli Hasan. Hotel berbintang lima itu, penuh sesak layaknya pasar.
Sidang Sempat Ditunda
Sidang pembacaan tata tertib yang berlangsung pada Selasa (11/2/2020) diskors sejak pukul 12.00 Wita. Hingga pukul Perhitungan suara belum dilakukan hingga pukul 16.00 Wita.
Sejumlah fasilitas di dalam hotel rusak akibat kericuhan. Sebuah pintu kaca yang berada di dalam ruangan kongres, hancur berantakan ditendang peserta.
Beberapa fasilitas seperti kursi dan meja di dalam ruangan kongres juga rusak. Penyebabnya, diinjak oleh peserta lainnya yang berusaha menyelamatkan diri saat keributan.
Sejak adanya kericuhan dalam ruang sidang, sejumlah panitia masih trauma. Beberapa korban luka, berasal dari penjaga meja registrasi peserta Kongres PAN di Kendari.
Kepala Media Center Kongres PAN, Sabaruddin Labamba menyatakan, penundaan sidang
"Sidang diskors sementara, belum ada penentuan waktu," ujarnya.
Dia menyatakan, sidang sempat diskors sementara oleh pimpinan sidang Ahmad Farhan Hamid. Karena ada dinamika yg agak meninggi di ruangan.
Advertisement
Ada 590 Pemilik Suara
Ada sebanyak 590 pemilik suara yang berada di dalam ruangan sidang. Pemilik suara sebanyak ini, dikurangi 18 DPD yang masih bermasalah.
"Mereka yang belum jelas memilih atau tidak karena ketuanya masih berstatus PLT," ujar Sumarsono, panitia Kongres PAN.
Pemilik suara sebanyak ini, akan memilih ketiga kandidat calon ketum PAN. Ketiganya, Zulkifli Hasan, Mulfachri Harahap dan Drajat Wibowo.
Asman, yang ikut mencalonkan diri ikut mundur. Sebelumnya, dia ikut dalam bursa pencalonan 4 kandidat.
Sumarsono menambahkan, dalam sidang ini, tidak ada proses yang dilangkahi. Sebab, kandidat calon ketum, peserta dan pimpinan sidang sudah sepakat.
Hingga berita ini diturunkan, masih berlangsung pemungutan suara. Sudah ada sebanyak 200 lebih perwakilan DPD dan DPW yang memberikan suaranya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini: