Liputan6.com, Jakarta - Art Moments Jakarta 2020, ajang pameran seni rupa, akan digelar kedua kalinya setelah penyelenggaraan perdana pada tahun lalu. Kembali bertempat di Mal Gandaria City dan Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria, pameran kali ini mengusung tema Yesterday Since Tomorrow. Meski di tengah was-was isu virus corona, panitia menargetkan jumlah kunjungan bertambah dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Leo Silitonga, Fair Director Art Moments Jakarta menyatakan isu corona tak akan terlalu memengaruhi kegiatan lantaran mereka menargetkan pengunjung utama berasal dari dalam negeri. Pasar yang dituju adalah para pecinta seni dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Sementara, kolektor dari luar negeri diharapkan datang dari Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Baca Juga
Advertisement
"Di tengah isu yang sedang hangat saat ini, virus corona, dan kabar cancellation Art Bassel dan Art Central, kita punya confident (untuk tetap menyelenggarakannya) karena kita bergantung lebih besar ke market Indonesia. Sementara, Art Bassel dan dan Art Central lebih besar China," kata Leo dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Meski mengaku khawatir karena ada kecenderungan orang menahan diri dari kegiatan traveling, ia berharap hal itu tak berkepanjangan. "Semoga saat penyelenggaraan nanti, orang sudah kembali berani lagi traveling," ujarnya.
Panitia mendata ada 50 galeri yang sudah mendaftarkan diri untuk berpartisipasi, setengah dari luar negeri, setengah sisanya adalah galeri dari dalam negeri. Kebanyakan galeri dari luar yang ikut serta berasal dari Singapura, hanya satu yang berasal dari China daratan. Leo menyebut ada kemungkinan perubahan daftar galeri yang membuka booth di Art Moment nanti, tetapi jumlahnya diprediksi tak banyak.
"Kita akan balance-kan modern art atau urban art dengan contemporary. Untuk menjangkau lebih banyak lagi audience untuk menikmati karya seni yang akan dipamerkan di Art Moments Jakarta 2020, kita tidak akan mensegregasi," kata dia.
Pameran yang bakal berlangsung pada 17-19 April 2020 tersebut diklaim akan lebih besar dari penyelenggaraan sebelumnya. Pasalnya, area yang digunakan juga lebih banyak dari sebelumnya hanya memanfaatkan Hall B dan C saja, kini ditambah dengan Hall A.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hadir di Jakarta Sneakers Day
Tahun ini, Leo juga berambisi meningkatkan kunjungan kaum milenial ke Art Moments 2020. Kaum milenial, terang dia, tak bisa dianggap remeh terkait kemampuan daya belinya. Namun, mereka seringkali tak mengerti apa yang harus dilakukan ketika berada di pameran seni.
Maka itu, pihaknya berusaha mendekati kaum milenial dengan berbagai cara. Salah satunya dengan hadir di Jakarta Sneakers Day. Sejumlah benda seni yang akan dipamerkan di Art Moment akan dipajang di acara yang berlangsung pada 26--29 Maret 2020 di Senayan City. Selain itu, ia juga akan menghadirkan karya seni yang lebih dimengerti kaum milenial, yakni beragam karya yang masuk kategori urban culture.
Di sisi lain, Art Moments Jakarta akan menampilkan sejumlah program. Khai Hori, Artistic Director Art Moments Jakarta 2020, menyebut setidaknya ada empat program yang digelar berkaitan dengan tema yang diusung.
"Yesterday Since Tomorrow itu semacam kata time traveller. Itu sebenarnya hari ini. Saya buat slogan itu dalam rangka memikirkan momen ini. Dan momen ini adalah sekarang," katanya.
Keempat program itu terdiri dari Intimate Moments, Converse Moments, Maker Moments, dan Prized Moment. Intimate Moment memungkinkan orang untuk terlibat dalam pertemuan pribadi di dalam salah satu kamar hotel dengan salah satu artis atau seniman. Salah satu nama yang disebut adalah A Rahmayani yang akan menggelar performance art.
Berikutnya, converse moment adalah kegiatan diskusi yang dibuat lebih santai. Pembicara yang diundang bukan hanya dari kalangan seniman, tetapi juga digital marketing expert dan sutradara. Sementara, prized moments adalah ajang penghargaan kepada lima seniman yang berada di bawah umur 30 tahun. Sedangkan, melalui maker moments, pengunjung berkesempatan untuk mengikuti workshop, seperti demonstrasi konservasi lukisan dan belajar membuat sneakers unik.
"Banyak kolektor yang hanya tahu mengoleksi benda seni saja, tapi tidak tahu cara merawatnya, karena itu kamu menjelaskan cara konservasi benda seni ini," kata Khai.
Advertisement