Kasus Penumpang Mengaku Akan Diculik Ojol Berakhir Damai

Keduanya dipertemukan di Polda Metro Jaya, pada Selasa (11/2/2020).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 11 Feb 2020, 19:36 WIB
Penumpang Istiani dan sopir taksi online Muhammad Imam sepakat bahwa kasus ini terjadi karena adanya kesalahpahaman. (Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kasus dugaan penculikan sopir taksi online terhadap penumpang berkahir damai. Keduanya dipertemukan di Polda Metro Jaya, pada Selasa (11/2/2020).

Penumpang Istiani dan sopir taksi online, Muhammad Imam sepakat bahwa kasus ini terjadi karena adanya kesalahpahaman.

"Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi dikarenakan driver tersebut baru memulai jadi driver selama satu bulan dan terjadi human eror kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke Jalan Raya," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa.

Istiani menyatakan, dirinya bersama sopir taksi online sudah saling meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Istiani mengaku akan segera mencabut laporan polisi. "Secepatnya perhari ini juga saya mau cabut laporannya," ujar dia.

Demikian juga dengan sopir taksi online, Muhammad Imam. Ia mengaku belum memahami aplikasi taksi online secara menyeluruh.

"Ini juga buat pelajaran saya, jadi saya minta maaf karena ketidaknyamanan mba atas semua kejadian ini," ucap dia.


Salah Maps

Menurut dia, saat itu juga sempat terjadi kesalahaan di aplikasi Maps yang menunjukkan arah ke Tol Kebon Jeruk.

"Error mapnya itu. Pertama, saya sudah menanyakan ke mbak Istiani bahwa ke arah Dharmawangsa ini, betul atau enggak. Saya pencetlah itu aplikasi maps, keluar di maps arahnya ke Tol Kebon Jeruk," terang dia.

Selain itu, Imam mengaku belum terlalu hafal jalanan di Jakarta Selatan. Imam sendiri adalah perantau asal Brebes, Jawa Tengah.

"Enggak tau kalau daerah Jakarta Selatan, kalau daerah Jakarta Barat masih sedikit taulah," tutur dia.

Imam menerangkan, dirinya sebenarnya merasa dirugikan atas kasus ini. Tapi, dia akan menjadikan ini sebagai pengalaman. Imam pun tetap menjalani profesi sebagai sopir taksi online.

"Ini jadikan pengalaman bukan buat kapok. Ya walaupun akun masih di suspen. Makanya saya nanti ke kantor lagi mau aktifkan," terang dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya