Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan tidak ada warganya yang terpapar oleh Covid-19. Meski sebelumnya terdapat empat orang yang menjadi pasien dengan status dalam pengawasan terkait virus corona.
Kamil mengatakan keempat pasien itu, dua orang dirawat di RSHS dan dua orang lainnya di Rumah Sakit Paru Rotinsulu. Kamil menerangkan, berdasarkan hasil akhir dari laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes), seluruhnya dinyatakan negatif tepapar virus Corona.
Advertisement
“Nah, Rumah Sakit Hasan Sadikin itu sudah punya prosedur yang sangat siap, terhadap potensi kejadian Covid-19 ini. Urutannya dimulai dengan diobservasi di IGD dulu, dari IGD ada unit yang nanti mengisolasi. Yang nanti akan menangani jika itu terjadi,” kata Ridwan Kamil di RSHS, Bandung, Rabu, 12 Februari 2020.
Kamil meminta kepada masyarakat, apabila terindikasi atau pun ingin mengetahui soal gejala virus Covid-19 dapat menghubungi nomor layanan kesehatan 119. Hal itu dikatakan Kamil, untuk mewaspadai adanya paparan virus corona baru tersebut.
Alasannya sebut Kamil, gejala awal infeksi Virus Corona mirip dengan flu biasa. Untuk itu masyarakat dihimbau melaporkan dirinya atau kondisi disekitarnya, apabila mengetahui gejala demam tinggi, flu disertai sesak napas.
“Nanti dilakukan pemeriksaan selama 14 hari untuk mengetahui adanya paparan COVID-19 ini. Masyarakat harus ikut berperan aktif,” ujar Kamil.
Saksikan juga video berikut ini:
RSHS Dukung Pemerintah Pantau Warga dengan Gejala Mirip COVID-19
Sementara itu Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Bandung, Nucki Sjamsi Hidayat mengatakan nomor layanan kesehatan 119 menjadi pelayanan satu pintu terkait Virus Corona baru. Nucki menambahkan, RSHS mendukung langkah pemerintah Jawa Barat untuk memantau secara aktif warganya yang memiliki gejala mirip COVID-19 dan baru pulang dari negara yang terpapar. Pantauannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
Selain itu ucap Nucki, pemerintah Jawa Barat akan mengusahakan tambahan alat bantu pernapasan (ventilator) untuk RSHS. Karena saat ini, RSHS kekurangan jumlah ventilator.
“Alat bantu pernapasan ini kita ada beberapa yang kurang. Itu digunakan untuk pasien dalam pengawasan COVID-19, yang suka ada mengalami gangguan pernapasan. Kan suka ada tuh, Pemprov katanya akan mengusahakan,” jelas Nucki.
Sedangkan untuk alat perlengkapan diri seperti masker dan baju petugas medis, Nucki mengaku mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, telah terpenuhi persediaannya. Terutama untuk masker sebagai perlindungan diri terpapar dan tidak memaparkan COVID-19. (Arie Nugraha)
Advertisement