Waskita Beton Garap Proyek Perbaikan dan Pembangunan Pelabuhan

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja sama dengan PT Pertamina Trans Kontinental

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2020, 18:45 WIB
WSBP Tandatangani Kerja sama Perbaikan dan Pembangunan Pelabuhan (dok: WSBP)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja sama dengan PT Pertamina Trans Kontinental. Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana dan Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, Nepos MT Pakpahan.

Ini merupakan kerja sama dalam bidang perbaikan dan pembangunan pelabuhan di lokasi pekerjaan milik anak usaha PT Pertamina (Persero) yang memiliki kegiatan usaha dalam bidang jasa pelayaran, jasa maritim dan jasa logistik serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha tersebut.

Kerjasama sebagaimana dimaksud ini berupa Kerja Sama Operasi (KSO) dalam bentuk Portion, di mana WSBP sebagai partner akan berperan sebagai Perencana/Engineer, Supply Beton Precast, Readymix, dan Kontraktor.

"Kerja sama bisnis ini berlaku selama 2 tahun sejak perjanjian ini ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua pihak perusahaan," ujar Direktur PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana dalam keterangannya, Rabu (12/2/2020).

Hadir dalam acara penandatangan kerja sama ini dari pihak Waskita Beton yaitu Direktur Pemasaran Agus Wantoro, General Manager Hukum Sudarmoyo, dan Sekretaris Perusahaan Siti Fathia Maisa Syafurah.

Kemudian dari Pihak PT Pertamina Trans Kontinental yaitu Direktur Operasi Hadi Purnomo dan Direktur Pemasaran Arsono Kuswardanu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perluas Bisnis

Produk dari Waskita Beton

Jarot menyatakan bahwa perusahaan akan terus memperluas perolehan kontrak proyek dari pasar eksternal melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan baik BUMN, swasta, pemerintah hingga perusahaan di luar negeri.

Tercatat perusahaan mengalami peningkatan kontrak eksternal mencapai 83,01 persen atau Rp2,43 triliun di tahun 2018 menjadi Rp4,44 triliun tahun 2019.

"Hal ini didukung dengan perolehan kontrak eksternal sebesar 63,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 36 persen," ujar Jarot.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya