Mengenal Malformasi Vaskular Sebagai Salah Satu Penyebab Disabilitas Daksa

Malformasi vaskular merupakan salah satu gangguan yang dapat menyebabkan disabilitas pada satu bagian tubuh. Misal tangan dan kaki yang pada akhirnya berkaitan dengan organ dalam tubuh.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Nov 2020, 12:00 WIB
pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Malformasi vaskular merupakan salah satu gangguan yang dapat menyebabkan disabilitas pada satu bagian tubuh. Misal tangan dan kaki yang pada akhirnya berkaitan dengan organ dalam tubuh.

Dilansir dari hopkinsmedicine.org, malformasi vaskular adalah istilah umum yang mencakup gangguan pada vena atau pembuluh darah ke jantung dan  pembuluh limfa (penghancur sel darah sel merah tua). Bisa juga menyerang keduanya dan menyerang arteri (pembuluh nadi).

Dari tipe serangannya, malformasi vascular dibagi menjadi beberapa jenis. Jika hanya menyerang vena, maka disebut malformasi vena. Hanya menyerang pembuluh getah bening disebut malformasi limfatik.

Sedang, jika menyerang vena dan pembuluh limfa disebut malformasi venolimfatik. Serangan pada arteri yang terhubung langsung ke vena disebut  malformasi arteriovenous.

Simak Juga Video Berikut Ini:


Penyebab dan Gejala Malformasi Vaskular

Malformasi vascular terjadi saat lahir. Gejalanya semakin terlihat jelas seiring bertambahnya usia. Selama ini, penyebab malformasi vascular disebut sebagai kesalahan ketika pembentukan pembuluh.

Penyebab lainnya disebut-sebut sebagai faktor genetik yang diturunkan. Namun, belum bisa ditemukan sebab spesifiknya.

Malformasi vaskular ini dapat menyebabkan berbagai gejala tergantung pada lokasi terjadinya:

Malformasi vena dapat menyebabkan rasa sakit di mana pun mereka berada. Malformasi vena dan limfatik dapat menyebabkan benjolan atau bengkak di bawah kulit.

Bengkak dapat terjadi dari usia kanak-kanak dan seakin parah ketika tumbuh dewasa. Kebengkakan disebabkan oleh pembuluh darah yang tidak rapid an teratur. Cenderung membentuk jarring laba-laba yang kusut.

Pendarahan atau kebocoran cairan getah bening dapat terjadi karena lesi kulit atau pertumbuhan abnormal pada jaringan kulit. Malformasi limfatik cenderung terinfeksi, membutuhkan perawatan antibiotik berulang. Malformasi vena dan limfatik dapat dikaitkan dengan sindrom yang disebut Sindrom Klippel-Trenaunay.


Berdampak Pada Organ Dalam

Malformasi arteriovenosa dapat menyebabkan nyeri yang luar biasa. Mereka juga lebih berdampak pada jantung karena aliran darah yang cepat dari arteri ke vena. Tergantung pada lokasi, gangguan juga dapat menyebabkan pendarahan misalnya dari usus, rahim atau kantung kemih.

Malformasi ini harus ditangani dengan tepat. Ketika penyandang sering batuk ketika berbaring atau bangun tidur, itu adalah gejala gagal jantung. Jika malformasi sudah parah satu-satunya jalan untuk mencegah gagal jantung adalah amputasi.

Ada istilah lain yang disebut Hemangioma. Itu adalah istilah umum yang digunakan untuk gangguan vaskular. Namun, nama ini sebenarnya berlaku untuk gangguan vaskular masa kanak-kanak yang memiliki fase pertumbuhan yang cepat antara kelahiran dan usia 3 bulan.

Gangguan ini akan sembuh sepenuhnya pada usia 7. Alasan utama untuk mengobati ini adalah karena berdampak buruk pada hati dan jantung.

Malformasi arteriovenosa juga dapat terjadi pada paru. Gangguan dapat mengalirkan darah dari sistem jantung kanan ke sistem jantung kiri tanpa mengambil oksigen di paru-paru. Ini menghasilkan gejala oksigen rendah, sesak napas, dan kelelahan.

Malformasi ini juga dapat mengakibatkan batuk darah atau darah di dada. Gangguan juga meningkatkan potensi stroke atau abses otak.


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya