Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi memasuki Elysee Palace di Paris (Gedung Putih Perancis) pada tahun 2017. Sejak tahun itu pula, Ia mengandalkan Renault Espace berlapis baja sebagai mobil dinas.
Meski saat pelantikan menggunakan DS 7 Crossback dan beberapa acara diantar Peugeot 5008, Emmanuel Macron tetap mengandalkan Renault Espace untuk menunjang aktivitasnya.
Baca Juga
Advertisement
Setelah bekerja dengan baik sejak tahun 2017, mobil dinas presiden Prancis akhirnya menorehkan reputasi buruk awal Februari lalu. Setelah bertemu Presiden Andrzej Duda di Polandia, mobil tersebut tak mau menyala, seperti dilansir Carcoops, Kamis (13/2/2020).
Kejadian itu tentu menimbulkan reputasi buruk bagi generasi kelima Renault Espace sebagai mobil dinas presiden di negara asalnya.
Melihat peristiwa yang terjadi, Duta Besar Prancis untuk Polandia dengan cepat datang dan menawarkan Citroen C6 sebagai kendaraan pengganti.
Tak memiliki pilihan lain, Emmanuel Macron akhirnya menggunakan mobil tersebut untuk meninggalkan istana kepresidenan Polandia.
Merupakan Masalah Serius
Kerusakan yang terjadi pada Espace merupakan permasalahan serius karena membiarkan pemimpin negara berada dalam mobil yang tidak memiliki standar keamanan.
Media Polandia juga menggunakan kesempatan tersebut untuk membuat lelucon tentang keandalan mobil Perancis.
Advertisement