Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto mengatakan sudah memutuskan masa observasi WNI dari Wuhan di Natuna akan diakhiri pada Sabtu, 15 Februari 2020 sekitar pukul 12.00 WIB.
"Artinya, Sabtu pagi adalah pengecekkan kesehatan terakhir, sekaligus menyiapkan mereka kembali ke Jakarta," kata Yuri melalui sambungan video langsung dari Natuna pada Kamis, 13 Februari 2020.
Advertisement
Ada pun skenario pemulangan WNI dari Wuhan di Natuna ke Jakarta, Yuri mengatakan bahwa pada pukul 07.00 pagi ada tiga pesawat TNI AU yang diterbangkan langsung ke sana. Tiga pesawat itu terdiri dari dua pesawat boeing 737 dan hercules.
Nantinya, di dalam pesawat itu ada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto yang ikut menjemput. "Karena itu pagi, sampai di Natuna pun pagi," katanya.
Baru setelah makan siang, 238 orang WNI yang menjalani karantina di Natuna akan diterbangkan ke Jakarta melalui Bandar Udara Halim Perdana Kusuma.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
DPR ingin ada prosesi
"Ada keinginan dari anggota DPR RI Komisi IX untuk ada prosesi kecil secara adat untuk melepas mereka. Di Halim pun ada anggota Komisi IX yang akan menyambut kedatangan mereka," katanya.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Mendagri agar perwakilan pemerintah daerah ikut menyambut mereka," ujarnya.
Sebab, sebagian besar yang dikarantina itu berasal dari 30 provinsi di Indonesia. Dari Jawa Timur ada 68 orang, Lampung 1 orang, DKI Jakarta 12 orang, Aceh 12 orang, Papua 8 orang. "Sisanya saya tidak hafal. Intinya berasal dari 30 provinsi," katanya.
Meskipun nantinya WNI dari Wuhan di Natuna sudah dipulangkan, Yuri mengatakan pekerjaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan sejumlah pihak terkait belum selesai.
"Pekerjaan kita belum selesai, karena harus melakukan disinfektan hanggar yang dipakai, baru kemudian kita close untuk tiga hari," katanya.
Advertisement