Impor dari China Ditutup, Bawang Putih Malaysia 'Banjiri' Pasar Flamboyan

Banyaknya bawang putih asal Malaysia di pasaran, sejak pemerintah secara resmi menutup impor dari China dampak merebaknya virus Corona.

oleh Liputan Enam diperbarui 16 Feb 2020, 14:00 WIB
Aktivitas pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Pontianak - Pascaditutupnya impor bawang putih dari Cina, impor bawang putih asal Malaysia membanjiri Pasar Flamboyan Pontianak. Penutupan impor asal Cina merupakan tindakan pemerintah akibat dari merebaknya virus Corona. 

"Banyaknya bawang putih asal Malaysia di pasaran, sejak pemerintah secara resmi menutup impor dari China dampak merebaknya virus Corona," kata pedagang sembako di Pasar Flamboyan, Iswan di Pontianak, dilansir Antara, Kamis, 17 Februari 2020. 

Iswan menjelaskan bahwa harga jual bawang putih asal Malaysia juga lebih murah dibanding bawang putih asal China. Masyarakat juga lebih memilih bawang putih asal Malaysia karena hargannya lebih terjangkau.

"Harga jual bawang putih asal Malaysia saat ini Rp40 ribu/kilogram, sementara asal China bisa di atas harga tersebut," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, pascaditutupnya impor asal China, stok bawang putih asal China juga sedang kosong dan sulit didapatkan.

"Harga bawang putih saat ini turun, karena dengan masuknya bawang putih asal Malaysia, kalau tidak maka harganya kemarin sempat Rp70 ribuan per kilogram," katanya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo membenarkan, saat ini harga bawang putih sudah turun dari sebelumnya Rp70.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram.

Sementara itu harga normal bawang putih di pasaran, yakni sekitar Rp28 ribu per kilogram hingga Rp30 ribu per kilogram.

Haryadi menambahkan, saat ini stok bawang putih masih cukup, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah banyak, yang hanya akan memicu kenaikan harga. (AMA/PNJ)

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya