Kenali 6 Macam Masker Beserta Fungsinya

Beda jenis, beda pula kegunaannya.

oleh Komarudin diperbarui 18 Feb 2020, 02:03 WIB
Penggunaan masker juga perlu untuk mencegah penyakit. Tapi lebih baik menggunakan masker bedah atau masker kain?

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona yang semakin meluas membuat masker banyak dicari orang. Di Tiongkok, masyarakat sampai mengantre demi mendapatkan benda penutup hidung tersebut karena dipercaya melindungi diri dari wabah yang sedang melanda. 

Masker memiliki jenis yang beragam dan tentu dengan fungsinya yang berbeda-beda, mulai dari masker sekali pakai hingga yang bisa digunakan berulang-ulang. Namun, tidak semua masyarakat mengetahui fungsinya dengan tepat. Kebanyakan hanya berpikir yang terpenting masker tersebut bisa menutupi hidungnya.

Untuk itu, berikut ini macam-macam masker berdasarkan fungsinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis, 13 Januari 2020.

1. Masker Bedah

Masker bedah menjadi salah satu yang mudah ditemukan di apotek. Umumnya masker ini memiliki warna biru atau hijau. Dikutip dari Asia One, masker bedah dirancang untuk menjaga pemakainya dari tetesan partikel besar atau percikan air dari mulut seseorang yang jaraknya dekat dengan pemakai.

Oleh karena itu, masker bedah memiliki ukuran yang lebih longgar dan biasanya terbuat dari tiga lapisan, yaitu dua lapisan luar dan satu lapisan di tengah yang berfungsi sebagai filter.

Masker bedah harus memiliki efisiensi penyaringan sebesar 80 persen atau lebih tinggi. Masker ini umumnya digunakan dalam industri perawatan kesehatan dan tidak cocok untuk digunakan dalam pekerjaan bangunan.

Penggunaan masker bedah yang benar ialah dengan lapisan berwarna yang menghadap ke luar. Lapisan putih adalah bahan yang berfungsi menyerap kelembaban dan lendir. Lapisan berwarna merupakan anti air untuk mencegah cairan apa pun yang diserap ke dalam topeng.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


2. Masker N95

Masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk (terutama PM10).

Masker N-95 dikenal sebagai respirator udara yang melindungi pemakainya dengan menyaring partikel berbahaya. Namun, masker N95 hanya bisa berfungsi untuk kotoran dan debu saja, tidak untuk gas dan uap.

Diketahui masker N95 memiliki efisiensi penyaringan mencapai 95 persen jika digunakan dengan cara yang benar. Meski begitu, mereka hanya efektif terhadap partikel dan patogen yang berdiameter 0,3 mikron saja.

Dilansir dari Kebijakan Kesehatan Indonesia (kebijakankesehatanindonesia.net), masker N95 ini tidak boleh digunakan lebih dari delapan jam. Sebab, lepas delapan jam masker tersebut tidak efektif lagi menahan partikel dan asap.

3. Masker Gas

Masker gas berfungsi untuk melindungi diri dari gas dan uap yang berbahaya. Masker ini akan efektif digunakan dengan adanya filter yang tepat untuk bahan kimia tertentu. Biasanya, masker gas tidak menyaring partikel udara kecuali didesain dengan memiliki filter untuk menghalaunya.

Dalam kehidupan sehari-hari, masker gas memang tidak banyak ditemui. Umumnya, masker ini dipakai oleh petugas khusus saat terjadi kebakaran bangunan maupun hutan. Selain itu, pekerja pabrik pengelasan besi, petugas di laboratorium kimia, dan tukang cat pun bisa memanfaatkannya untuk melindungi pernapasan dari kontaminasi kimia.

Tekstur masker gas memiliki material yang keras dengan bentuk yang cembung ke arah luar. Filter yang terdapat di masker ini pun bisa diganti sesuai kebutuhan.


4. Masker P95

Ilustrasi masker pitta. (dok. tangkapan layar Youtube Han Yoo Ra/https://www.youtube.com/watch?v=qzh8MPGhsD0/Tri Ayu Lutfiani)

Lain halnya dengan masker tipe N, masker P95 memiliki kemampuan untuk menyaring partikel yang mengandung minyak dilepaskan, seperti bensin, solar, minyak tanah, cat, dan minyak goreng.

Pengguna yang memakai masker jenis ini biasanya berada di wilayah berminyak seperti pompa bensin, kalang minyak, pabrik farmasi, dan pabrik lainnya yang memproses minyak. Masker P95 dapat digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.

5.  Masker N99 dan N100

Masker N99  dan N100 menjadi pilihan yang tepat dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan N95. Kedua masker ini masing-masing memiliki tiga lapisan filter.

Lapisan pertama berfungsi untuk menjebak partikel-partikel kasar seperti debu dan pasir, lapisan tengahnya ampuh menyaring partikel yang masuk, dan lapisan terdalam berfungsi melindungi dari gas seperti senyawa organik yang mudah menguap dan berbau busuk.

Perbedaan di antara kedua masker ini adalah kemampuannya dalam menyaring udara. Masker N99 mampu menyaring udara hingga 99 persen, sedangkan masker N100 sampai 100 persen.

6.  Masker Pitta

Masker pitta memiliki bentuk yang lebih menarik dan stylish dibanding yang lainnya. Masker ini kebanyakan digunakan oleh masyarakat Jepang dan Korea untuk menghalau masuknya serbuk sari ke hidung.

Sayangnya, masker pitta tidak memiliki lembaran filter atau penyaring, padahal itu bagian penting untuk melindungi penggunanya dari kontaminasi partikel virus dan kuman yang terbawa oleh udara. Namun, bila ingin terhindar dari debu dan partikel yang cukup besar, masker ini bisa menjadi pilihannya. (Tri Ayu Lutfiani)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya