Bogor - Kebun Raya Bogor diduga berasal dari kawasan hutan Samida. Hutan ini disebut sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajajaran.
Peneliti Etnobotani dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), M Fathi Royyani mengatakan, Samida merupakan hutan buatan yang didirikan oleh Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi dan menjadi warisan abad ke-14 dari Kerajaan Pakuan Pajajaran.
"Pendirian Samida ini tercatat dalam prasasti Batutulis yang didirikan oleh Surawisesa putra Sri Baduga," ujar Fathi, Kamis (13/2/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Sutaarga (1966: 32), dalam prasasti tersebut disebutkan Sri Baduga membuat tanda peringatan gugunungan, mendirikan balai, membuat Samida, dan membuat Sang Hiyang Talaga Rena Mahawijaya.
Beberapa sumber lain menyebutkan, Samida merupakan hutan tertentu yang kayu-kayunya diperuntukkan bagi upacara-upacara persembahan.
"Sumber lain juga menyebutkan keberadaan Samida ditujukan untuk keperluan kelestarian lingkungan dan sebagai tempat memelihara benih-benih kayu yang langka," jelas Fathi.
Dia menambahkan, pada masa kerajaan Pajajaran, pelestarian lingkungan dilakukan dengan cara menanam jenis-jenis pohon yang dianggap penting pada saat itu, yakni untuk memenuhi ritual tradisi.
"Mereka menanam jenis-jenis pohon yang digunakan untuk ritual di kawasan yang disebut Samida yang lokasinya sekarang diduga terletak di Kebun Raya Bogor," ujar Fathi.
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, R Hendrian mengatakan untuk mengungkap lebih dalam kaitan hutan Samida dan asal muasal Kebun Raya Bogor ini pihaknya akan mengadakan talkshow '500 Tahun Konservasi Tumbuhan: Batu Tulis Hingga Kebun Raya Bogor' pada Jumat (14/2/2020) di Jakarta.
"Pengungkapan keberadaan hutan Samida merupakan tantangan. Apalagi usianya jelas lebih tua dibandingkan dengan Kebun Raya Padova.
Saat ini Kebun Raya Padova di Italia yang saat ini tercatat sebagai Kebun Raya tertua di dunia dengan usia 475 tahun," kata Herdian. (AMA/PNJ)
Baca berita menarik ayobandung lainnya.