Menko PMK Minta Tak Panik Sambut Kepulangan WNI Dikarantina di Natuna

Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan semua WNI yang dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Feb 2020, 17:03 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin Rapat Tingkat Menteri membahas Tindak Lanjut Perpres Nomor 75 Tahun 2019 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Senin (6/1/2020). (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan semua WNI yang dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat. Mereka rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing pada Sabtu 15 Februari 2020.

"Mengikuti masa observasi selama dua minggu, rencana akan kita lepas karena prosesnya berlangsung dengan baik, tetap sehat dan aman," kata Muhadjir di kantornya, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Dia pun meminta agar informasi ini digunakan untuk membuat masyarakat tidak panik.

"Jangan sampai terjadi suasana panik atau suasana salah paham yang bisa tidak mendukung upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan, rasa aman, rasa baik untuk warga negaranya," pungkasnya.

Sebelumnya, Plt Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro menyebut, tidak ada acara seremonial untuk memulangkan WNI yang diobservasi di Natuna pada Sabtu 15 Februari mendatang.

"Masa obserasi di Natuna  akan berakhir 15 februari tepatnya jam 12.00 WIB. Dan tanggal berikutnya, bisa 16, bisa 17 akan ada pelepasan peserta observasi yang akan dilakukan secara alamiah. Jadi tidak ada acara yang namanya terlalu formal," kata Juri di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Dia menambahkan, mengenai teknis penjemputan atau pelepasan masih dibicarakan. Juri bilang, kemungkinan besar seluruh peserta observasi akan pulang lewat Jakarta dan dibawa satu penerbangan khusus. kemudian, akan naik penerbangan komersil biasa ke bandara daerahnya masing-masing.

Pemerintah masih mempertimbangkan apakah ketibaan seluruh WNI di Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma atau Soekarno Hatta.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya