Hampir 2 Minggu Karantina, WNI di Natuna Sehat dan Tak Ada yang Sakit

Sebelas hari menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau, warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan dalam keadaan sehat dan tidak ada satu orang pun yang sakit.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Feb 2020, 18:00 WIB
Petugas mengenakan pakaian pelindung turun dari pesawat hercules saat tiba bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Ada tiga pesawat disiapkan Hercules C130 dan dua pesawat Boeing 737-400 yang juga milik TNI AU untuk WNI dari Wuhan menuju ke Natuna. (AFP/Ricky Prakoso)

Liputan6.com, Jakarta Sebelas hari menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau, warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan dalam keadaan sehat dan tidak ada satu orang pun yang sakit.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto, yang saat ini berada di markas Komando Tugas Gabungan Terpadu Operasi Kemanusiaan Natuna melalui sambungan video pada Kamis, 13 Februari 2020.

"Mereka pengin cepat pulang dan ingin tetap bisa melanjutkan studi di Wuhan, meskipun perkuliahan pada semester ini sudah dimulai di sana, dengan metode online," kata Yurianto.

Keinginan tersebut WNI ungkapkan ke Menteri Kesehatan Republik Indonesia Terawan Agus Putranto, Panglima TNI dan Polri, dan Komisi IX DPR RI yang datang berkunjung ke sana pagi tadi.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Natuna masih steril

Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020). Rapat ini menjadi evaluasi proses kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China, yang saat ini berada di Natuna. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menkes Terawan, kata Yuri, sempat melakukan kunjungan desa dan melakukan bakti sosial. Setelah itu kembali ke landasan udara tempat tenda karantina dibangun, untuk melakukan konferensi video ke 238 WNI dari Wuhan yang berada di ring 1.

"Sampai sekarang masih belum diizinkan siapa pun ke sana," ujarnya.

Pada kesempatan itu, disampaikan juga bahwa observasi terakhir dilakukan pada Sabtu, 15 Februari 2020, pagi sebelum mereka diterbangkan ke Jakarta untuk dikembalikan ke keluarga masing-masing di hari yang sama setelah makan siang

"Kemarin, di Kemenko PMK sudah dirapaykan dan diputuskan bahwa observasi diakhiri tanggal 15 Februari, hari Sabtu, pukul 12.00. Artinya, Sabtu pagi pengecekan kesehatan terakhir, setelah itu persiapan ke Jakarta," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya