4 Fakta di Balik Perayaan Hari Valentine Arab Saudi

Tiga tahun lalu, perayaan Hari Valentine masih terlarang di Arab Saudi. Tapi kini tak jadi masalah lagi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Feb 2020, 09:02 WIB
Ilustrasi Foto Hari Kasih Sayang (Valentine Day). (iStockphoto)

Liputan6.com, Riyadh - Perayaan Hari Valentine ternyata juga ternyata ada di Arab Saudi. Atmosfer cinta terasa di negara kerajaan tersebut. Bunga-bunga dan ornamen berbentuk hati pun bisa dilihat di sejumlah tempat di sana.

Kondisi seperti ini tak pernah terpikirkan sekitar tiga tahun lalu. Saat itu, banyak yang takut ornamen yang identik dengan Hari Valentine akan dilihat polisi agama atau polisi syariat.

Biasanya akan dirazia Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV). Sanksi pun menanti.

Berikut ini sejumlah fakta di balik perayaan Hari Valentine Arab Saudi, Liputan6.com kutip dari beragam sumber,  Jumat (14/2/2020):

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Arab Saudi sudah tidak melarang perayaan Hari Valentine yang jatuh setiap 14 Februari sejak Sejak 2018.

Ilustrasi Foto Hari Kasih Sayang (Valentine Day). (iStockphoto)

2. Pada tahun 2018, Presiden CPVPV Makkah Sheikh Ahmed Qasim Al-Ghamdi menyatakan bahwa Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Menurutnya, merayakan kasih sayang atau cinta adalah universal, tak terbatas hanya untuk non-Muslim, seperti dilansir dari Arab News.

Ilustrasi Foto Hari Kasih Sayang (Valentine Day). (iStockphoto)

3. Bunga-bunga dan ornamen berbentuk hati terlihat di sejumlah tempat di Arab Saudi menjelang perayaan Hari Valentine.

Ilustrasi Foto Hari Kasih Sayang (Valentine Day). (iStockphoto)

4. Warga Saudi biasanya merayakan Hari Kasih Sayang dengan membeli berbagai jenis hadiah, bunga, balon lucu dan bahkan boneka beruang untuk orang-orang terkasih.

Ilustrasi Valentine (iStockphoto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya