Setelah WNI Dipulangkan, Hanggar Tempat Observasi Ditutup 3 Hari

Meski nantinya WNI sudah dipulangkan ke keluarga mereka, bukan berarti tugas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan sejumlah pihak terkait selesai begitu saja.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Feb 2020, 18:30 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China saat tiba di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Para WNI langsung ke luar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. (Photo by Handout/Indonesian Embassy/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Rencana pemulangan 238 orang warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan di Natuna akan dikembalikan ke keluarga masing-masing pada Sabtu, 15 Februari 2020. Proses pemulangan dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB, setelah mereka makan siang.

Itu berarti, masa karantina seluruh WNI dari kota tempat penyebaran virus corona pertama kali berakhir pada Sabtu, 15 Februari 2020, dini hari dan observasi atau pengecekkan kesehatan mereka terakhir pada Sabtu pagi harinya.

Meski nantinya WNI sudah dipulangkan ke keluarga mereka, bukan berarti tugas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan sejumlah pihak terkait selesai begitu saja.

Menurut Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto, pekerjaan belum selesai karena harus melakukan disenfektan terhadap pusat observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.

"Setelah itu akan kita close tiga hari," katanya.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Koordinasi telah dilakukan

Teknisi melakukan maintenance pesawat di Hanggar 4 GMF Aero Asia di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Hanggar ini menjadi hanggar perawatan pesawat berbadan kecil terbesar di dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Koordinasi dengan Kementerian lain sudah dilakukan untuk pemulangan WNI dari Natuna ke Jakarta. Seperti berkoordinasi dengan Kemeenterian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) agar mengajak perwakilan pemerintah daerah untuk menyambut kedatangan mereka.

Sebab, kata Yurianto, WNI tersebut berasal dari 30 provinsi di Indonesia. Dari Jawa Timur ada 68 orang, Lampung 1 orang, DKI Jakarta 12 orang, Aceh 12 orang, dan Papua 8 orang.

"Sisanya saya tidak hapal. Intinya berasal dari 30 provinsi," kata Yuri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya