Sehat dan Negatif Virus Corona, Jangan Takut Sambut Kedatangan WNI dari Natuna

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meyakini bahwa ratusan WNI tersebut negatif dari paparan virus corona atau COVID-19 (corona virus dissease), sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir dan takut.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Feb 2020, 18:48 WIB
Penumpang pesawat di Bandara Natuna. Kondisi Natuna hari ini, Rabu (5/2/2020), sudah mulai kondusif, warga bahkan sudah menjalani aktivitas seperti biasanya. (Liputan6.com/ Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 238 orang WNI dari Wuhan yang diobservasi selama dua minggu di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau menurut rencana akan dipulangkan ke Jakarta pada Sabtu, 15 Februari 2020 sekitar pukul 12.00 WIB.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meyakini bahwa ratusan WNI tersebut negatif dari paparan virus corona atau COVID-19 (corona virus dissease), sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir dan takut.

Achmad Yurianto, Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa mereka dalam keadaan sehat dan negatif dari virus corona.

Menurut Yuri, tidak mungkin WNI bisa keluar dari Wuhan saat proses evakuasi apabila mereka sakit, apalagi sampai positif virus corona.

Masyarakat perlu tahu, begitu mereka diputuskan untuk dijemput, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melakukan pendataan diri di Wuhan untuk bisa mengetahui by name by address.

"Kemudian, setelah pesawat kita ke sana untuk menjemput, saya sudah punya daftar namanya by name by address," kata Yuri.

"Begitu mereka sampai di sini, maka saya sudah menyampaikan ke pimpinan bahwa ini lho alamat-alamatnya," Yuri menambahkan.

Dan, materi-materi promotif juga sudah disebarkan Kemenkes RI sejak awal kasus virus corona ini menyeruak.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kemenkes Tetap Ikuti Anjuran WHO

Total tim evakuasi yang berangkat adalah 42 orang. Terdiri dari petugas dari TNI, Kemenlu, Kemenkes, dan kru maskapai Lion Group. (Foto: Liputan6/Pramita Tristiawati)

"Kami melakukan misi untuk menjelaskan ke masyarakat itu bersamaan dengan memulangkan mereka dari Wuhan, bukan nanyi sampai di Halim tanggal 15 Februari baru kita omong-omong. Ya telat kalau begitu," ujarnya.

"Memang kami tidak pernah membuat laporan ke media. Mohon maaf, ya," kata Yuri.

Observasi dilakukan selama 14 hari, berdasarkan anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun belakangan ini sempat muncul isu masa inkubasi selama 24 hari, Kemenkes RI tetap menjadikan anjuran WHO yang pertama sebagai pegangan.

"Selama WHO mengatakan 14 hari, ya 14 hari. Titik. Ini referensi kami," katanya.

Ratusan WNI dari Natuna akan diterbangkan ke Jakarta, melalui Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, menggunakan tiga pesawat dari TNI AU, dua pesawat boeing 737 dan hercules.

Komisi IX DPR RI pun berencana membuat acara prosesi kecil secara adat untuk melepas mereka. Saat tiba di Halim Perdana Kusuma pun bakal ada Komisi IX yang menyambut mereka.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan zmendagri agar perwakilan daerah ikut menyambut mereka," ujar Yuri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya