Liputan6.com, Denpasar - Seorang turis China dilaporkan terjangkit virus Corona usai berlibur dari Bali. Mendadak sontak saja, informasi itu membuat tak hanya publik Bali, tetapi juga masyarakat Indonesia geger. Menanggapi informasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengaku telah mendengar informasi tersebut.
"Saya juga baru dapat informasinya," kata Suarjaya saat dihubungi wartawan, Kamis (13/2/2020).
Jika dirunut, ia melanjutkan, maka ada dua kemungkinan berkaitan terjangkitnya virus Corona turis China bernama Jin tersebut. Kemungkinan pertama, katanya, turis tersebut terjangkit di negara asalnya setelah ia berlibur di Bali.
"Kalau kita runut, kan dia kan ke Bali sembilan hari sebelum dinyatakan terpapar virus Corona. Jadi, ada kemungkinan setelah dia sampai di China baru terpapar, karena waktu itu kan kondisi di China sedang merebak (virus Corona)," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, kecil kemungkinan turis tersebut terpapar di Bali. "Kalau dia terkena di Bali, berarti kan masih masa inkubasi. Masa inkubasi kan tiga sampai tujuh hari. Padahal, dia kenanya setelah sembilan hari meninggalkan Bali," tutur Suarjaya.
Kemungkinm kedua, masih kata Suarjaya, jika masa inkubasinya diperpanjang hingga 14 hari. "Kalau begitu, berarti dia tidak terjangkit di Bali, karena di Bali sampai hari ini tidak ada kasus (positif virus Corona)," ujarnya.
"Apakah selama dia di Bali membawa virus? Kita harapkan tidak. Pertanyannya, di mana kenanya. Tapi kalaupun betul (terjangkit di Bali) kita lakukan contact tracking. Di mana dia menginapnya. Hari ini kita sedang lakukan itu bersama-sama dengan jajaran lainnya," tambah Suarjaya.
Untuk menelusuri ke mana saja turis tersebut selama di Bali membutuhkan waktu. "Sebab alamatnya tidak dia lengkapi saat datang dan pergi. Untuk langkah antisipasinya kita sudah cukup baik," demikian Suarjaya.
Simak video pilihan berikut ini: