Jakarta - PT Jakarta Propertindo atau Jakpro sebagai penyelenggara Formula E Jakarta sudah mengantongi rekomendasi untuk menggunakan kawasan Monas. Selanjutnya mereka melanjutkan proses pembuatan sirkuit jalan raya di kawasan Monas tersebut.
Meski merogoh kocek dalam untuk membawa 'rombongan sirkus' Formula E ke Jakarta, Dwi Wahyu Daryoto selaku Direktur Utama Jakpro mengklaim Indonesia juga mendapat banyak keuntungan dari gelaran ini.
Advertisement
"Kami telah melakukan diskusi. Hasilnya direct income yang bisa kami dapat sekitar Rp 500-600 miliar. Bayangkan rombongan mereka tinggal seminggu di sini. Spending money untuk hotel dan makan," kata Dwi Wahyu.
Lebih lanjut Dwi Wahyu menyebut nilai di atas belum termasuk media coverage dari gelaran Formula E di Jakarta.
"Media coverage itu nilai kita mempromosikan Monas. Lomba Formula E disiarkan langsung ratusan negara. Monas dilihat banyak orang," Dwi Wahyu melanjutkan.
Saksikan Video Pilihan:
Soal Commitment Fee
Untuk diketahui, gelaran Formula E di Jakarta memang mendapat banyak sorotan. Salah satunya biaya besar untuk membawa balapan mobil formula bertenaga listrik itu ke Indonesia.
Seperti nilai Rp 360 miliar untuk commitment fee. Pada kesempatan ini, Dwi Wahyu menyebut angka Rp 360 miliar sebenarnya tidak besar jika melihat keuntungan yang didapat Jakarta sebagai tuan rumah.
"Jadi nilai commitment fee bukan hanya yang kita bayar untuk membawa ajang Formula E. Nanti mereka juga akan membangun grandstand, paddock tim dan fasilitas pelengkap lomba lainnya," kata Dwi Wahyu.
Menurut data yang didapat Bola.com, Sirkuit Monas memiliki panjang 2,588 km dengan lebar variasi dari 9,6-12 meter. Lalu ada 12 tikungan dengan rincian delapan tikungan kanan dan empat ke kiri.
Area sektor lurus terpanjang ada di angka 680 meter plus prediksi top speed mencapai 220 km/jam. Kecepatan tersebut diklaim bisa tercapai pada T7.
Untuk arah putaran sendiri menganut searah jarum jam. Layout Jakarta ePrix di Monas ini dirancang oleh desainer sirkuit kenamaan, Herman Tilke.
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hendry Wibowo/Editor: Hendry Wibowo, published 14/2/2020)
Advertisement