Ingat, Hal Sepele ini Ternyata Bikin Mobil Cepat Rusak

Tahu kan bahwa ada hal sepele yang menyebabkan mobil kesayangan Anda cepat rusak? Agar tak merugi, simak ulasan berikut ini

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 18 Feb 2020, 13:49 WIB
Libur lebaran telah usai. Bagi Anda yang mudik dengan kendaraan pribadi, seperti mobil, sudah waktunya untuk mengecek berbagai komponen yang ada.

Liputan6.com, Jakarta Punya mobil pribadi saat ini bisa jadi salah satu impian bagi sebagian orang lantaran terbebas dari hujan dan panas dan mendukung mobilitas bersama keluarga atau sahabat. 

Namun sayangnya tak mampu menghindarkan penggunanya dari kemacetan, terutama di Ibukota Jakarta yang semakin parah saja. Selain itu, punya mobil sendiri juga butuh dana lebih untuk perawatannya.

Tapi, tahu kan bahwa ada hal sepele yang menyebabkan mobil kesayangan Anda cepat rusak? Agar tak merugi, simak ulasan berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Selalu Melewatkan Jadwal Servis Mobil 

Ada banyak alasan kenapa orang kerap melewatkan jadwal rutin servis mobil yang harus dilakukan secara berkala. Entah itu karena sibuk, lupa, atau tanpa sadar kehabisan dana untuk servis mobil.

Tentu saja, jika mengabaikan hal ini, bukan hal mustahil mobil Anda akan mengalami kerusakan yang fatal. Sebab mesin yang harusnya kinerjanya dipantau, dan segera memberikan perbaikan jika mengalami masalah, akhirnya rusak begitu saja tanpa mengetahui indikasi kerusakan awal yang sejatinya masih bisa diperbaiki.

Jadi, jangan melewatkan servis mobil secara rutin. Selalulah bawa mobil Anda ke bengkel resmi secara rutin, setidaknya untuk setiap jarak tempuh yang sudah dilalui sekitar 1.000 hingga 1.500 km untuk diganti olinya.

Atau lebih mudahnya, selalu rutin servis mobil Anda setiap sebulan sekali. Bawa mobil ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mendapatkan suku cadang yang original jika diperlukan.

Dengan mengganti suku cadang yang sudah aus, setidaknya kinerja mesin menjadi lebih optimal dan terhindar dari musibah yang disebabkan oleh rusaknya komponen mesin kendaraan.  


2. Cara Mengemudi Tidak Sesuai Prosedur dan Infrastruktur yang Buruk

Ilustrasi mobil (Sumber: iStockphoto)

Tentu saja, mengemudi itu ada aturannya yang harus diikuti dengan benar agar tidak berdampak pada kondisi mobil. Sebab mengendarai mobil bukan sekadar menyalakan mesin dan menjalankannya tanpa prosedur yang benar.

Selain itu, memerhatikan kondisi area jalan yang dilalui juga bisa memengaruhi kendaraan. Seperti jalanan rusak, banyak lubang, dan lainnya, itu bisa mempercepat rusaknya ban maupun komponen seperti shockbreaker karena cepat aus.

Solusinya adalah Anda bisa menjalankan kendaraan secara pelan-pelan, atau jika kondisi jalanan macet, cobalah untuk menggunakan kendaraan umum. Selain lebih murah, dengan transportasi umum setidaknya Anda bisa mengurangi tingkat polusi udara serta kemacetan.

3. Jarang atau Bahkan Tak Pernah Mengganti Cairan atau Oli Mesin

Poin berikutnya yang sering kali luput dari pengawasan atau dianggap sepele hingga terlupakan adalah jarang bahkan tak pernah mengganti oil mesin. Tentu saja bukan hanya oil saja, tapi juga cairan-cairan lainnya yang dibutuhkan mesin mobil.

Fungsi dari cairan-cairan tersebut diantaranya adalah untuk mendinginkan mesin. Sehingga memberikan pelumas pada mesin dan menghindari gesekan di antara komponen yang dapat menyebabkan mesin cepat macet. 


4. Sering Tidak Menghiraukan Lampu Indikator

Lampu Indikator Mesin Mobil Menyala, Ini Penyebabnya (Auto2000)

Hal pertama yang seringkali dilupakan adalah memerhatikan lampu indikator di mobil. Letak lampu-lampu indikator adalah berada di panel meter mobil.

Lampu indikator inilah yang berfungsi sebagai tanda atau early warning sistem yang langsung terhubung dengan kondisi mobil. Lampu indikator tersebut biasanya terhubung dengan mesin, bahan bakar, dan yang sering menyala adalah lampu tanda mengenakan sabuk keselamatan.

Setidaknya dengan adanya lampu peringatan tersebut Anda bisa segera mengambil tindakan darurat. Misalnya saat lampu indikator bahan bakar yang mau habis, sebelum benar-benar kehabisan, segeralah untuk mengisinya. 

5. Tak Memerhatikan Kondisi Ban

Keberadaan ban yang cukup vital bagi kendaraan bermotor adalah hal yang membuat Anda wajib mengeceknya setidaknya setiap 1 bulan sekali. Belum lagi jika Anda sering menggunakan kendaraan untuk jarak jauh.

Ban yang langsung bersentuhan dengan jalan sekaligus menopang kerangka kendaraan membuat perawatan ban harus Anda prioritaskan. Jika perlu milikilah ban cadangan, sehingga saat ban pecah di tengah jalan Anda punya cadangan.

Ban yang memiliki kondisi bagus juga nyatanya dapat menghemat konsumsi bahan bakar lantaran grip antara ban dengan jalanan menjadi lebih ringan, sehingga mesin lebih mudah dalam menggerakkan torsi. 


6. Selalu Dibiarkan Kotor

Ilustrasi. (Oto.com)

Pernahkah Anda membiarkan kendaraan kesayangan kotor begitu saja dan tidak pernah mencucinya setelah terkena hujan? Cobalah untuk mulai memerhatikan hal ini.

Kendaraan kotor dapat menyebabkan komponen-komponen yang berbahan besi menjadi lebih cepat korosi dan menjadi lapuk. Namun tak hanya untuk kendaraan yang sering digunakan saja, mobil kotor lantaran tak pernah dipakai juga dapat menyebabkan kerusakan serius.

Sebab kendaraan bermotor memiliki menyimpan bahan kimia, sehingga saat kotoran masuk akan berpotensi merusak kinerja komponen di dalam mesin. Guna mengatasi hal ini, mulailah rajin mencuci mobil, terlebih setelah terkena air hujan yang sangat rawan menyebabkan karat.  

Lebih Baik Mencegah Ketimbang Memperbaiki

Demikianlah beberapa hal yang seringkali dianggap sepele namun nyatanya dapat membuat mobil Anda menjadi rusak.

Lakukanlah tindakan pencegahan daripada memperbaiki karena rusak, sebab biayanya akan menjadi jauh lebih besar.

Apabila perawatan dilakukan dengan benar, tentu saja kendaraan bisa lebih awet digunakan dalam jangka waktu lama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya