Pertama di Benua Afrika, Mesir Konfirmasi Kasus Perdana Virus Corona COVID-19

Kasus Virus Corona COVID-19 ditemukan di Mesir. Ini menjadi kasus pertama yang ada di Afrika.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Feb 2020, 08:54 WIB
Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Liputan6.com, Jakarta Mesir telah mengkonfirmasi kasus pertama Virus Corona (COVID-19), wabah yang muncul di China tengah pada akhir tahun lalu dan telah menyebar ke lebih dari dua puluh negara di seluruh dunia.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Khaled Mugahed mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa korban terdampak adalah "orang asing" yang tidak menunjukkan gejala serius. Demikian seperti dilaporkan oleh Al-Jazeera, Sabtu (15/2/2020). 

Pejabat dapat mengkonfirmasi kasus tersebut melalui program tindak lanjut yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk pelancong yang datang dari negara-negara di mana virus telah menyebar.

Pernyataan kementerian mengatakan orang itu dirawat di rumah sakit dan dalam isolasi. Pihaknya juga tidak menyampaikan kewarganegaraan orang tersebut atau titik masuk mereka.

Perkembangan itu menjadikan Mesir sebagai negara pertama di benua Afrika yang melaporkan kasus yang dikonfirmasi, dan yang kedua di kawasan Timur Tengah, setelah Uni Emirat Arab akhir bulan lalu mendiagnosis kasus pertamanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ancaman Serius

Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). Data terbaru tanggal 14 Februari 2020 menunjukkan jumlah korban tewas akibat virus corona mendekati angka 1.500. (Chinatopix Via AP)

Secara resmi dikenal sebagai COVID-19, virus pertama kali terdeteksi di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei di China tengah, pada Desember tahun lalu.

Sejauh ini Virus Corona telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan menginfeksi hampir 65.000 lainnya secara global.

Tiga kematian telah dicatat di luar daratan China - satu di Hong Kong, satu di Filipina dan yang terbaru di Jepang.

Lebih dari dua puluh negara telah mengkonfirmasi kasus dan beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei.

Lantas kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan virus tersebut sebagai "ancaman besar" bagi dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya