Dinding yang menghitam setelah kebakaran melanda Panti Asuhan Church of Bible Understanding di pinggiran Port-au-Prince di ibu kota Haiti, Jumat (14/2/2020). Dua anak tewas di lokasi, sementara 13 lainnya setelah sempat dirawat di rumah sakit. (AP/Dieu Nalio Chery)
Sisa-sisa kebakaran di sebuah ruangan di dalam Panti Asuhan Church of Bible Understanding, pinggiran Port-au-Prince di ibu kota Haiti, Jumat (14/2/2020). Sekitar setengah dari korban yang meninggal adalah bayi atau balita dan yang lainnya berusia sekitar 10 atau 11 tahun. (CHANDAN KHANNA/AFP)
Seorang petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api di dalam Panti Asuhan Church of Bible Understanding, pinggiran Port-au-Prince di ibu kota Haiti, Jumat (14/2/2020). Panti asuhan yang sudah tidak berizin sejak 2013 itu menampung sekitar 66 anak-anak. (CHANDAN KHANNA/AFP)
Ibu dari seorang anak yang tinggal di Panti Asuhan Church of Bible Understanding melihat melalui celah kecil di pintu masuk ketika mencari tahu kondisi setelah kebakaran di pinggiran Port-au-Prince di ibu kota Haiti, Jumat (14/2/2020). Lima belas anak tewas dalam kebakaran. (AP/Dieu Nalio Chery)
Garis polisi terpasang di sebuah ruangan kosong setelah kebakaran melanda Panti Asuhan Church of Bible Understanding, pinggiran Port-au-Prince di ibu kota Haiti, Jumat (14/2/2020). Api berasal dari lilin yang dinyalakan salah satu anak di kamarnya saat padamnya aliran listrik. (AP/Dieu Nalio Chery)
Sepatu dan baju anak-anak tergeletak di dalam Panti Asuhan Church of Bible Understanding setelah di pinggiran Port-au-Prince, ibu kota Haiti, Jumat (14/2/2020). Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran serta mengidentifikasi siapa yang harus bertanggung jawab. (AP/Dieu Nalio Chery)