Liputan6.com, Jenewa - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Jumat 14 Februari 2020, negara-negara di seluruh dunia berada dalam kondisi kesiapan yang lebih baik untuk menghadapi Virus Corona baru, COVID-19 dibanding sepekan lalu.
Berbicara melalui sistem video daring (online) dari Kinshasa, ibu kota Republik Demokratik Kongo, Ghebreyesus mengungkapkan bahwa upaya WHO untuk membantu negara-negara meningkatkan kapasitas laboratorium mereka akan dilanjutkan. Pemimpin WHO tersebut berada di Kinshasa untuk bertemu dengan sejumlah pejabat guna meninjau kemajuan yang telah dibuat dalam mengakhiri wabah Ebola.
Advertisement
"Saya mendesak seluruh dunia untuk berkomitmen ulang demi mencapai nol kasus Ebola. Namun, memfokuskan sumber daya dan perhatian pada penguatan sistem kesehatan negara dan peningkatan kesiapan juga sama vitalnya," tuturnya seperti dikutip dari Antara News, Sabtu (15/2/2020).
"Entah itu Ebola ataupun COVID-19, memberikan fokus pada kesiapan merupakan cara paling cerdas untuk memastikan wabah-wabah penyakit dapat diidentifikasi dan dihentikan dengan segera," tambahnya.
Sembari memuji kerja keras para petugas kesehatan dan layanan darurat China dalam memerangi Virus Corona, COVID-19, kepala WHO tersebut juga menekankan bahwa dunia perlu lebih meningkatkan kesatuan lagi dalam solidaritas dengan mereka yang berada di pusat merebaknya wabah tersebut di China, yang berusaha menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan.
"Saya ingin mengatakan sekali lagi, dari lubuk hati saya, bahwa inilah saatnya untuk solidaritas, bukan stigma," imbuh pemimpin WHO itu.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
8.279 Orang Sembuh Virus Corona COVID-19, Nenek 96 Tahun Jadi yang Tertua Pulih
Sementara itu, seorang pasien Virus Corona baru, COVID-19, dinyatakan sembuh. Yang jadi sorotan karena usianya 96 tahun, sehingga membuatnya mungkin sebagai orang tertua di dunia yang sembuh dari penyakit tersebut.
Mengutip chinadaily.com.cn, Sabtu (15/2/2020), nenek itu telah pulih dan telah dipulangkan dari rumah sakit di Hangzhou pada Kamis 13 Februari.
Pasien, yang dirawat di First Affiliated Hospital of Zhejiang University, menderita peradangan paru-paru parah dan ditempatkan di Unit Perawatan Intensif karena usia lanjut dan kondisi pasien.
Setelah perawatan medis antivirus dan terapi hormon dengan hati-hati, pasien secara bertahap pulih dan memenuhi standar pemulangan untuk meninggalkan rumah sakit.
Sementara itu, ketika kasus-kasus Virus Corona terus membengkak - yang berdampak pada hampir 67.088 orang dan menewaskan sekitar 1.526 per Sabtu 15 Februari. Populasi yang sangat rentan menanggung beban epidemi ini: staf medis.
Korban sembuh dari Virus Corona COVID-19 ini ditotal mencapai 8.279 orang.
Sedangkan menurut data hingga Jumat 14 Februari, 1.716 petugas kesehatan yang merawat pasien di China telah terinfeksi. "Enam di antaranya tewas," kata Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin dalam konferensi pers seperti dikutip dari businessinsider.sg.
Advertisement