Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona menjadi momok mengerikan bagi dunia saat ini. Virus yang disebut bersumber dari Wuhan itu membuat pemerintah Indonesia dan negara-negara lain mengevakuasi warganya.
Sebanyak 238 WNI kemudian dievakuasi pemerintah dari Wuhan. Sebelum kembali kampung halaman, mereka diwajibkan menjalani masa observasi terlebih dahulu guna memastikan kondisi kesehatan selama dua minggu.
Advertisement
Anang, ayah dari Yusuf Azhar, punya cara sendiri menenangkan sang anak sebelum dievakuasi dari Wuhan, yakni dengan mengingatkan sang anak untuk terus meningkatkan kualitas spiritual.
"Pas tahu merebak virus Corona saya bilang anak saya, Ibadah. Tenang saja. Kenapa? Kalau meninggal kan di mana saja tidak masalah. Di Indonesia juga pas banjir banyak yang meninggal, bukan karena virus," kata Anang di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Ia meyakini, wabah Corona akan selesai meski dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Anang juga terus menyemangati sang anak menuntaskan akademiknya di Wuhan. Saat ini, Yusuf masih dalam tahap pembelajaran bahasa Mandarin selama satu tahun.
"Meninggal di mana saja. Kalau meninggalkan karena menuntut ilmu, sahid," tukasnya.
Anang bersama istri dan kakak dari Yusuf bahkan mengaku tidak risau terhadap lingkungan sekitar saat keluarga mereka kembali ke rumah. Sebab, kata Anang, warga meyakini kesehatan WNI yang menjalani observasi sehat sebagaimana dinyatakan pemerintah Indonesia.