Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa seluruh waduk yang memiliki masalah sedimentasi tinggi kini tak lagi diselesaikan dengan cara dikeruk. Dia menilai setiap tahunnya sedimen di waduk selalu dikeruk, namun tak lama muncul kembali.
Menurut dia, hal itu karena hulu waduk tidak pernah diperhatikkan. Untuk itu, Jokowi ingin kedepannya masalah sedimentasi waduk diselesaikan dengan penanaman vetiver di kawasan hulu.
Advertisement
"Semua waduk yang saya lihat baik di Sulawesi di Jawa, Sumatera semuanya problem sedimen diselesaikan dengan dikeruk, keliru," ujar Jokowi saat acara penanaman vetiver di Desa Jatisari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2020).
"Selesaikan hulunya dengan tanaman ini (vetiver) akan menyelesaikan masalah (sedimen)," sambungnya.
Adapun vetiver atau akar wangi diyakini Jokowi bermanfaat untuk perbaikan lingkungan. Salah satunya, ampuh mengatasi permasalahan banjir, longsor, dan juga sedimentasi.
"Semua waduk yang sedimennya tinggi diselesaikan dengan cara penanaman-penanaman begini, sengon, tanaman buah-buahan petai, jengkol, durian, sirsak. Tapi jangan lupa dengan ini yang namanya vetiver," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Efektif Cegah Longsor
Dalam kurun waktu setahun, akar tanaman vetiver bisa tumbuh 50 centimeter hingga 1 satu meter. Sementara dalam waktu 3 tahun tingginya mencapai empat meter.
Akar tanaman yang berasal dari India itu sangat kuat dan memiliki kemampuan menahan lumpur 6 hingga 35 kali lebih kuat dibandingkan jenis rumput lainnya.
Sehingga, efektif mencegah tanah agar tidak longsor atau terkena erosi, banjir, hingga menahan sedimentasi ke waduk-waduk.
"Ini karena nanti tiga empat tahun akarnya bisa sampai 3 (hingga) 4 meter dan mengikat tanah. Ini yang penting," ucap Jokowi.
Advertisement